2 November 2024 10:23
Opini dan Kolom Menulis

JANGAN RAGU MENGEMBANGKAN FOOD ESTATE

JANGAN RAGU MENGEMBANGKAN FOOD ESTATE

OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA

Retret adalah kegiatan untuk menjauhkan diri dari kesibukan sehari-hari dan menyendiri untuk membangun kerohanian pribadi. Retret dapat dilakukan secara individu atau bersama. Dalam retret banyak rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan teratur dalam bidang rohani seperti berdoa, pemeriksaan batin, mengadakan refleksi, membuat renungan, bermeditasi dan lain sebagainya.

“Retret” Kabinet Merah Putih bentukan Presiden Prabowo yang digelar di Lembah Tidar, Magelang, kini sudah selesai. Para Menteri, Wakil Menteri, Utusan Khusus Presiden dan Kepala Badan/Lembaga, telah kembali ke Jakarta. Banyak hal yang mereka peroleh untuk diterapkan dalam menjalankan kepemimpinan di Kementerian/Badan masing-masing. Salah satunya terkait dengan perkembangan Food Estate.

Perdebatan soal lanjut atau tidaknya food estate, sepertinya kini sudah terjawab. Mereka yang tidak rela food estate dilanjutkan, kini terpaksa haris mengusap dada. Mereka perlu berjiwa besar atas apa yang diputuskan Pemerintah. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyatakan Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan kepada jajaran Kementerian Pertanian untuk melanjutkan program food estate.

Proyek ini perlu dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Apalagi saat ini penduduk di Indonesia masih akan terus bertambah dengan adanya bonus demografi. Suka tidak suka, food estate untuk menjaga ketahanan pangan harus dilakukan. Food estate adalah jalan keluar untuk menampilkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia di masa depan.

Di sisi lain, Pemerintahan Prabowo/Gibran telah berkomitmen untuk menjadikan swasembada pangan sebagai program prioritas yang akan digarspnya dalam 5 tahun ke depan. Sebagai anak bangsa, kita ingin agar komitmen Presiden Prabowo ini. Bukan hanya sekedar “bahasa politik”, namun betul-betul dapat diterapkan dalam kehidupan nyata di lapangsn.

Swasembada pangan dalam konteks pembangunan, betul-betul merupakan “harga mati” yang tidak boleh ditawar-tawar lagi pencapaiannya. Semangat Presiden agar dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, swasembada pangan dapat diwujudkan adalah pernyataan yang butuh dukungan nyata dari segenap komponen bangsa. Sebagai bangsa kita harus memberi dukungan secara maksimal.

Swasembada pangan dan food estate merupakan dua hal yang saling berkaitan dan saling melengkapi. Food estste akan tercapai secara berkualitas, jika dan hanya jika, kita mampu meraih swasembada psngan. Itu sebabnya, pengembangan food estate, mesti benar-benar digarap dengan tetap mempelajari kegagalan-kegagalan di masa lalu.

Mengacu pemahanan dari sejumlah literatur, food estate diartikan sebagai konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan. Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa program lumbung pangan atau food estate merupakan hasil kolaborasi berbagai kementerian dalam upaya mengantisipasi terjadinya krisis pangan di Indonesia.

Atas pengertian seperti ini, dapat ditegaskan food estate merupakan kebijakan atau program yang bersifat multi-sektor. Dalam penyelenggaraan nya akan melibatkan berbagai Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah sebagai “prime mover”. Dengan kata lain, food estate merupakan program “keroyokan” diantara segenap pemangku kepentingan di bidang pembangunan pangan menuju ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan yang semakin berkualitas.

Kebijakan dan pengembangan Food Estate sendiri, tentu saja harus diawali dengan disusunnya Grand Desain atau Master Plan atau Rencana Besar untuk jangka panjang. Kita butuh Grand Desain Food Estate 25 Tahun Mendatang, lengkap dengan Roadmap pencapaiannya. Lazimnya perumusan perencanaan, tentu sangat dibutuhkan adanya pendekatan sistemik yang teknokratik, partisipatif, top down-bottom up dan politis.

Kekurang-berhasilan Food Estate selama ini, sebaik nya dijadikan proses pembelajaran untuk menata pengembangan Food Estate ke arah yang lebih baik. Kegagalan perlu dijadikan kekuatan untuk meraih keberhasilan. Kegagalan jangan melemahkan apa yang tengah diperjuangkan. Kita masih punya waktu untuk menyempurnakan kekurangan dan kelemahan yang ada.

Itu sebabnya, ketika ada pihak yang mengkritisi kegagalan program Food Estate di beberapa daerah, tentu solusinya bukan dengan menyetop program ini dan menghentikannya, namun yang lebih pas untuk ditempuh adalah bagaimana kesungguhan kita untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangannya. Jadikan kegagalan itu sebagai proses pembelajaran kita bersama.

Semangat menjadikan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia 2045, mestinya tidak perlu mengendor, karena banyaknya kritikan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan di lapangan, yang dianggap melenceng jauh dari perencanaan semula. Semangat tetap harus menggebu-gebu. Kita buktikan, dengan menyempurnakan kekurangan yang ada, kita mampu mewujudkan Lumbung Pangan Dunia tahun 2045.

Tidak ada, seorang pun anak bangsa di negeri ini, akan merasa senang terhadap kegagalan program yang digulirkan Pemerintah. Suara sumbang yang menyimpulkan program Lumbung Pangan gagal, tentu dilandasi niat baik untuk memberbaikinyq di masa depan. Cuma akan cukup memilukan, jika mereka yang meminta program Lumbung Pangan dihentikan, lebih dilandasi untuk mengejar kepentingan politik sesaat.

Belajar dari pengalaman, diyakini bisa menjadi proses pembelajaran yang cukup berarti. Begitupun dengan kebijakan Food Estate. Lemahnya sinergi, kolaborasi dan koordinasi sejak perencanaan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi selama ini, boleh jadi merupakan persoalan yang butuh penanganan lebih serius. Terlebih jika sistem target ikut mewarnai arah kebijakan yang ingin diraih.

Food Estate tidak pada tempatnya untuk dihentikan. Food Estate merupakan investasi pangan masa depan yang perlu disempurnakan pengembangannya. Food Estate tidak untuk dihujat atas kelemahan yang dialaminya. Namun, sepatutnya Food Estate penting dikemas sedemikian rupa, sehingga mampu menjadi solusi pembangunan pangan ke depan.

(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).

Ikatan Iman yang Paling Kokoh

𝓑𝓲𝓼𝓶𝓲𝓵𝓵𝓪𝓪𝓱𝓲𝓻𝓻𝓪𝓱𝓶𝓪𝓪𝓷𝓲𝓻𝓻𝓪𝓱𝓲𝓲𝓶Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barokatuuh  Sabtu, 2 November 2024 / 30 Rabi’ul Akhir 1446 Ikatan Iman yang Paling Kokoh عن أبي عبدالله (عليه

Read More »

ANTARA KABUT DAN KAMU

ANTARA KABUT DAN KAMUOleh Sumarni Pagi yang berkabutDia begitu pongah. “Akulah penguasa jagat raya!”“Akulah….!”teriaknya begitu hebatKau hanya terdiam melihat semua

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *