6 October 2024 09:27
Berita Nasional

Peringatan Hari Buku Nasional 2024, Peluang Benahi Literasi dan Numerasi melalui Buku Bacaan Bermutu

HIBAR PGRI– Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjadikan peringatan Hari Buku Nasional (Harbuknas) yang jatuh pada 17 Mei 2024 sebagai momentum dan kesempatan emas untuk melaksanakan publikasi program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia. Harapannya, berbagai kegiatan yang diusung dalam memperingati Harbuknas, dapat menumbuhkan kesadaran dan mendorong motivasi serta partisipasi publik dan pemangku kepentingan untuk penguatan dan keberlanjutan program buku bacaan bermutu di masa mendatang.
 
Turut memeriahkan peringatan Harbuknas, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) melaksanakan Gelar Wicara Peringatan Hari Buku Nasional 2024 dengan tajuk “Buku Bacaan Bermutu untuk Pembelajaran Kreatif dan Inovatif” di Jakarta, Jumat (17/5). Acara ini menghadirkan pembicara Direktur SD, Muhammad Hasbi; Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin; Kepala Sekolah Khusus Muslim Cendikia, Kabupaten Tangerang, Namira Syarah; serta Guru SDN Sidotopo, Surabaya, Riski.
 
 
Gelar wicara ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi serta meningkatkan pemahaman publik dan pemangku kepentingan mengenai program buku bacaan bermutu untuk pemulihan pembelajaran. Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan untuk memantik dukungan dan aktivasi kemitraan dalam penguatan program buku bacaan bermutu melalui skema Mitra Pembangunan dan kemitraan daerah, dengan fokus pada penyediaan, distribusi serta pemanfaatan buku bacaan bermutu.
 
Direktur Sekolah Dasar, Muhammad Hasbi, dalam presentasinya menegaskan bahwa upaya meningkatkan literasi dan numerasi peserta didik melalui pemanfaatan buku bacaan bermutu menjadi fokus perhatian Kemendikbudristek. “Buku bacaan bermutu harus sesuai dengan preferensi anak atau peserta didik, memiliki beragam tema dan cerita, serta disesuaikan dengan kemampuan baca siswa atau peserta didik,” ujarnya di Jakarta, Jumat (17/5).
 
 
Program ini, lanjut Hasbi, diarahkan untuk memberikan akses kepada peserta didik pada buku bermutu, yang dapat meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi mereka. Studi dan penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan buku bermutu berkorelasi positif dengan peningkatan hasil belajar peserta didik. Selain itu, menurutnya, hadirnya buku bermutu memberikan imajinasi, menawarkan konteks baru, dan membuka peluang untuk memahami daerah, budaya, serta pengalaman di suatu tempat.
 
Guna mengakselerasi penyelenggaraan program akses terhadap buku bacaan bermutu, pemerintah melaksanakan upaya transparansi melalui publikasi terkait penyediaan Program Buku Bacaan Bermutu. Oleh karena itu, Hasbi menilai penting untuk membuka komunikasi dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat terhadap pembangunan literasi dan numerasi sehingga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan pendidikan.
 
“Dengan memberikan informasi yang mudah diakses, pemerintah memastikan warganya memiliki pengetahuan yang memadai, yang pada gilirannya membantu menciptakan masyarakat yang lebih terdidik dan terlibat dalam pembangunan negara,” tambahnya.
 
Survei PISA selama 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa literasi dan numerasi peserta didik Indonesia masih di bawah kompetensi minimal, dengan perubahan yang belum signifikan akibat krisis pembelajaran yang bertahun-tahun merundung Indonesia. Krisis ini antara lain disebabkan karena ketimpangan antarwilayah dan kelompok sosial-ekonomi, serta disparitas teknologi pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini, transformasi pembelajaran menjadi prioritas utama yang memerlukan percepatan.
 
Langkah Strategis Tingkatkan Literasi
 
Sementara itu, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, dalam pemaparannya mengatakan pemerintah melalui Kemendikbudristek telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi rendahnya nilai literasi dan numerasi peserta didik dengan pengiriman buku bacaan bermutu (Merdeka Belajar Episode 23), penguatan Kurikulum Merdeka (Merdeka Belajar Episode 15), dan program Kampus Mengajar (Merdeka Belajar Episode 2).
 
 
“Pada tahun 2022, dalam Merdeka Belajar Episode Ke-23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia, Kemendikbudristek melalui Badan Bahasa telah menyediakan lebih dari 15 juta eksemplar buku bacaan bermutu disertai dengan pelatihan dan pendampingan untuk lebih dari 20 ribu PAUD dan SD yang paling membutuhkan di Indonesia,” terang Hafidz. Ini menjadi program pengiriman buku dengan jumlah buku dan jumlah penerima yang terbesar sepanjang sejarah Kemendikbudristek.
 
Kemendikbudristek juga turut menyediakan pelatihan dan pendampingan untuk membantu sekolah memanfaatkan buku-buku yang diterima. “Tahun ini kita melanjutkan program Program Merdeka Belajar Episode Ke-23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia ini melalui kolaborasi Badan Bahasa, BSKAP, Ditjen PAUD Dikdasmen, dan Ditjen GTK dengan melaksanakan Program Pencetakan dan Pengiriman Buku Pengayaan Pendukung Gerakan Literasi Nusantara (GLN) Tahun 2024,” terang Hafidz.
 
 
 
Hafidz menjelaskan bahwa pencetakan dan pengiriman buku di tahun 2024 dibagi menjadi 5 paket/kelompok. Paket 1 meliputi Provinsi Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Banten. Paket 2 meliputi Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Kepulauan Riau. Paket 3 meliputi Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Kalimantan Utara. Paket 4 meliputi Provinsi Sumatra Selatan, Lampung, Sulawesi Utara, Maluku, Papua, Maluku Utara, Gorontalo, dan Papua Barat. Paket 5 meliputi Provinsi Jawa Tim, Jambi, Sulawesi Tenggara, Bali, NTT, dan NTB. Adapun masing-masing sekolah akan mendapatkan buku sebanyak 600 eksemplar (200 judul masing-masing 3 eksemplar).
 
“Dalam perencanaan program, Pencetakan dan Pengiriman Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia Tahun 2024 (Tahap 2) akan mulai dilaksanakan pada akhir Mei 2024 hingga akhir Agustus 2024. Sasarannya adalah SD Kategori 2 AN 2022 yang beririsan dengan Kategori 1 AN 2023, dengan jumlah sasaran sebanyak 9.292 sekolah. Jika ditotalkan kita akan mengirim kurang lebih 27 juta eksemplar buku,” terang Hafidz.(*)
 
 
 
Iman

Muhasabah Diri

Semangat SubuhSabtu, 5 oktober 2024 BismillahirahmanirahimAssalamu’alaikum wrm wbrkt MUHASABAH DIRI Saudaraku,Kadangkala dalam seharian kehidupan kita tak sadar ada tutur kata

Read More »

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Benar yang dikatakan Proklamator Bangsa Bung Karno ketika meletakan batu pertama pembangunan.Gedung Fakultas

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *