RSUD Otista Hadirkan Layanan Baru Kesehatan Masyarakat, Ini Kata Bupati Bandung
Hadir pada kesempatan itu Bupati Bandung Dadang Supriatna didampingi Direktur RSUD Oto Iskandar Di Nata dr. Yani Sumpena dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bandung lainnya.
Bupati Dadang Supriatna adalah yang meresmikan layanan baru serta Ground Breaking Gedung UTDRS tersebut.
“Alhamdulillah bahwa tahun kemarin, kita sudah membelikan mesin cathlab adalah salah satu upaya untuk bisa melayani masyarakat yang notabene ini (alat kesehatan) terbatas. Baik itu untuk pelayanan penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah serta lain sebagainya,” tutur Bupati Bandung dalam keterangannya.
Termasuk mesin cathlab ini, imbuh Dadang, bisa dikembangkan untuk DSA (Digital Substraction Angiography). DSA ini adalah prosedur kedokteran untuk melihat struktur pembuluh darah di otak, khususnya pada bagian kepala dan leher. Pemeriksaan invasive menggunakan mesin cathlab.
“Hanya ada enam orang dokter spesialis jantung anak di Jawa Barat yang tentunya bisa menggunakan cathlab ini dalam pengobatannya,” kata Dadang.
Tentunya, imbuh Bupati Bedas, dengan ketersediaan alat kesehatan ini bisa mengurangi angka pasien yang mempunyai penyakit jantung bawaan pada anak.
“Sehingga, bisa ditangani di RSUD Otista Kabupaten Bandung,” katanya.
Kemudian, lanjut Kang DS, sapaan akrab Bupati Dadang Supriatna, di RSUD Otista mulai dilaksanakan ground breaking unit layanan untuk transfusi darah.
“Yang tentunya beberapa tahun kemarin yang saya alami. Setiap kita membutuhkan darah, pasti ke PMI (Palang Merah Indonesia). Maka RSUD Otista sudah bekerja sama dengan pengadaan khusus untuk transfusi darah,” ujar Kang DS.
Ia berharap dengan adanya unit pengolahan transfusi darah yang ada di RSUD Otista ini bisa menjawab yang selama ini kekurangan darah di Kabupaten Bandung.
“Nantinya tidak usaha lagi ke PMI serta mudah-mudahan bisa terpenuhi kebutuhan darah di Kabupaten Bandung,” harapnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini mengatakan, selama ini kebutuhan darah di Kabupaten Bandung mengalami kekurangan untuk pelayanan kesehatan. Apalagi ada pelayanan rutin terhadap pasien thalasemia, yang selalu membutuhkan ketersediaan darah.
“Kalau kita tak mensuplai darah, kemungkinan yang mengidap penyakit thalasemia bisa terancam meninggal dunia. Darah ini, khususnya bagi pasien thalasemia kebutuhan rutin yang harus dipenuhi,” katanya.
Bukan hanya itu saja, Dadang menyebutkan, bahkan pada saat melaksanakan tindakan operasi juga membutuhkan darah.
“Disaat melahirkan juga butuh transfusi darah. Siapa yang tidak butuh darah? Kecuali orang yang sudah meninggal dunia tidak butuh darah,” ucapnya.
Lebih lanjut Kang DS mengutarakan bahwa di lingkungan RSUD Otista, juga turut menghadirkan klinik eksekutif.
“Klinik eksekutif sengaja dihadirkan karena gaya hidup masyarakat dan kebutuhan kesehatan sangat penting. Maka ada beberapa lokasi untuk para pasien eksekutif disediakan di RSUD Otista ini,” katanya.
Kang DS berharap dengan adanya beberapa tambahan pelayanan baru di RSUD Otista ini akan lebih bisa memberikan pelayanan terbaik kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Bandung.
“Dan juga adanya penanganan kanker. Pelayanan penanganan kanker sudah ada di RSUD Otista. Tidak perlu ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung atau ke Jakarta. Alhamdulillah di Kabupaten Bandung juga sudah ada fasilitas kesehatan untuk membantu para pasien yang mengidap penyakit kanker,” tuturnya.(*)
Editor Iman
Program Makan Bergizi Gratis Jadi Sarana Penguatan Karakter
HIBAR -Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis yang dimulai hari ini di
Usia ke-79, Menag Minta Kemenag Tetap Adaptif dan Visioner
HIBAR– Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar mendorong para pejabat dan ASN Kemenag untuk menjadikan Kementerian Agama (Kemenag) lembaga yang adaptif
Pertemuan Presiden Prabowo dan Panja Haji: Biaya Haji Turun, Pengawasan Diperketat
HIBAR -Presiden Prabowo Subianto menerima Panitia Kerja (Panja) haji dari Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di
Allah tidak Menyukai Orang-orang yang Selalu Berkhianat
MUHASABAH SHUBUH Rabu, 11 Desember 2024 Bissmillahirahmanirahim Assalamu’alaikum wrm wbrkt Allah tidak Menyukai Orang-orang yang Selalu Berkhianat
JANGAN BOSAN BICARA BERAS
JANGAN BOSAN BICARA BERAS OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Sangat tepat, pangan bukan hanya beras. Sesuai Undang Undang No. 18/2012 tentang
BAHASA POLITIK SWASEMBADA BERAS
BAHASA POLITIK SWASEMBADA BERAS OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Ingat beras, mestinya ingat Bulog. Mengkaji politik beras, jangan lupakan beras