5 October 2024 23:29
Opini dan Kolom Menulis

“Cakcak Bodas”


“CAKCAK BODAS”

OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA

Dalam bahasa Sunda, orang yang suka mendengarkan obrolan orang dan menyebarkannya dalam nada negatif, biasa disebut cakcak bodas. Istilah ini, betul-betul sudah sangat populer dalam fakta kehidupan sehari-hari. Bahkan ada seniman musik lyang menciptakan lagu Sunda dengan judul Cakcak Bodas. Beberapa waktu belakangan ini, ramai dibahas soal bocornya hasil rapat Mahkamah Konstitusi yang dinilai cukup rahasia.

Cakcak bodas sendiri secara harfiah memiliki arti cicak berwarna putih. Orang yang memerankan diri sebagai cakcak bodas, umumnya kurang disukai oleh masyarakat yang ada disekeliling nya. Apalagi, jika masyarakat tahu, apa-apa yang diinformasikannya itu dapat menyulut kegaduhan. Sebut saja soal nilai cuan pembebasan tanah untuk dibangun jalan tol.

Si cakcak bodas ini menyebar gosip harga pembebasan tanah per meternya adalah sekian rupiah. Padahal, harga resmi dari Pemerintah berbeda dengan yang diinformasikannya itu. Setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya rakyat tahu persis berapa sesungguhnya harga yang ditawarkan Pemerintah kepada rakyat. Si cakcak bodas pun tak kelihatan lagi batang hidungnya.

Pertanyaannya adalah apakah ada cakcak bodas, sehingga informasi yang amat rahasia pun dengan mudahnya dapat menyebar di masyarakat ? Atau malah ada orang tertentu yang ikut dalam pertemuan tersebut untuk kemudian dibocorkan kepada publik dengan alasan tertentu ? Ya, semua kemungkinan itu, bisa saja terjadi. Terlebih bila dikaitkan betapa tingginya kebocoran data di negeri ini, ketimbang negara-negara lain.

Lalu muncul pertanyaan lanjutannya, apakah dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat di negara kita, sudah sangat susah menyimpan sebuah rahasia ? Apakah kejadian seperti ini, disebabkan oleh semakin banyaknya cakcak bodas ? Selain itu, apakah cakcak bodas sudah menjadi sebuah profesi baru dalam kehidupan keseharian di masyarakat ?

Untuk menjawab pertanyaan diatas, sangatlah dibutuhkan adanya kejujuran bagi mereka yang akan menjawabnya. Cakcak bodas sendiri, sebetulnya menggambarkan orang yang senang mengambil keuntungan diatas penderitaan orang lain, sekiranya masyarakat mengetahui informasi yang disampaikannya. Kasus bocornya informasi penting dari Sidang Mahkamah Konstitusi misalnya,

ini jelas menunjukkan betapa mudahnya sebuah informasi rahasia diketahui rakyat banyak. Tidak seharusnya informasi itu bocor ke masyarakat. Lucunya lagi, kok bisa-bisanya diantara peserta Sidang Mahkanah Konstitusi itu, ada yang berperilaku seperti cakcak bodas. Kita tidak tahu, apa yang menjadi motivasi orang tersebut seolah-olah membocorkan hasil Sidang Mahkanah Konstitusi yang dianggap cukup sakral tersebut ?

Tentu banyak hal yang dapat dianalisis terkait dengan jawabannya. Apakah dasar berpikirnya untuk menyelamatkan bangsa dan negara, mengingat situasinya sudah menjurus ke arah perpecahan diantara sesama anak bangsa ? Atau ada niat terselubung untuk memanfaatkan situasi demi kepentingan pribadi atau golongannya ?

Si Cakcak Bodas, kerap kali dijadikan musuh bersama oleh sebuah komunitas. Kalau saja dalam sebuah pertemuan penting ada Si Cakcak Bodas, umumnya orang akan sangat hati-hati dalam mengutarakan pandangan atau pemikirannya. Mereka khawatir bila kritik yang disampaikan kepada seorang pejabat, akan langsung nyampe ke pejabat yang jadi panutannya.

Apalagi jika dirinya sengaja dipasang sebagai Si Cakcak Bodas untuk mengetahui, mana yang tidak simpati terhadap model kepemimpinan nya. Orang-orang pasti banyak yang protes atas sikap dan perilakunya ysng arogan. Sebagai gambaran, dirinya selalu mencontohkan “ceuk saya soto nya kudu dijawab soto”. Padahal, semua orang tahu persis yang disantapnya itu adalah sayur lodeh.

Masa sayur lodeh harus dikatakan soto. Sayang, dalam dunia kehidupan sekarang, yang nananya Asak Bapak Senang (ABS) sepertinya sudah membudaya dalam dunia birokrasi. Berbeda pendapat dianggap melawan kebijakan yang telah diputuskan. Padahal, berbeda pendapat itu merupakan hikmah yang patut untuk disyukuri.

Masalahnya menjadi semakin menjelimet, manakala ada orang yang senang menjadikan dirinya sebagai Si Cakcak Bodas. Sebagai Cakcak Bodas, bisa saja dirinya mengolah informasi sesuai dengan apa yang diinginkan atasan. Yang hitam bisa jadi putih dan sebaliknya. Kebenaran bisa dimanipulasi menjadi keburukan. Lebih gawat lagi, kalau semua rekayasa yang dilakukan dijual dengan harga cukup mahal.

Perilaku Cakcak Bodas, bukanlah nilai kehidupan yang senafas dengan budaya adiluhung. Cakcak Bodas adalah sosok yang memiliki karakter untuk memutus silaturahmi diantara sesama anak bangsa. Parahnya lagi, bila Si Cakcak Bodas ini menjadikan perilakunya sebagai profesi yang menghasilkan cuan atas informasinya itu. Semua info bisa dipelintir yang dapat menciptakan kekacauan.

Jujur harus diakui, perilaku Cakcak Bodas sangat susah untuk diberantas. Selama orang memiliki kepentingan, selama itu pula Cakcak Bodas bakalan ada di dalamnya. Lewat modus operandi yang semakin canggih, kita akan semakin sulit mendeteksi seseorang yang berkiprah sevagai Cakcak Bodas. Yang pasti, Cajcak Bodas akan selalu hadir dalam setiap momentum kehidupan.

Akhirnya, sikap kehati-hatian dalam berperilaku, merupakan benteng utama untuk melawan keberadaan si Cakcak Bodas. Perilaku bunglon yang ditampilkan, bisa saja mengecoh kita dalam menyimpulkan sebuah persoalan. Itu sebabnya, dibutuhkan kepiawaian khusus untuk melawannya. Kunci lainnya, kita harus tetap berjalan di rel kebenaran dan garis kebaikan yang hakiki.

(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).

Muhasabah Diri

Semangat SubuhSabtu, 5 oktober 2024 BismillahirahmanirahimAssalamu’alaikum wrm wbrkt MUHASABAH DIRI Saudaraku,Kadangkala dalam seharian kehidupan kita tak sadar ada tutur kata

Read More »

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Benar yang dikatakan Proklamator Bangsa Bung Karno ketika meletakan batu pertama pembangunan.Gedung Fakultas

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *