Kucing

KUCING
Oleh Eka Ros

Sedecit gerbang dibuka
Sekeciap tiga ekor memburu
Muka besar hati, penuh harap
Tak ada pada mereka rasa
mengecilkan diri dan menganggap hina
Padanya aku belajar
seharusnya tangan tetap tertadah
menghamba pada yang kuasa
Sampai yang diingini dikabul jua

Pada kucing aku becermin atas kemuliaan kemanusiaanku
Betapa mereka begitu sadar diri pada kehewanannya
Manakala sepotong ikan dan kaki ayam disodorkan
Mereka menunggu untuk benar-benar diberikan
Rasa takutnya menghunus ulu hatiku
Betapa kemulyaanku adalah berkah anugrah
ditakdirkan bisa memberi
bukan cuma sebagai penanti uluran

Kucing bulu coklat oranye hitam
Bagai dihantarkan angin
Melongok belas kasihan
ingin diinapkan
Tertegun di hadapan
Maaf Nak, bagimu aku tak cukup waktu membersihkan kotoran
Rebahkan saja tubuh mungilmu di pot pohon jambu
Rumput perdu jadi alasmu
Dedaunan menaungimu
Cahaya bulan jadi lampu
Berbaringlah, Nak
senyum Tuhan akan sangat hangat melelapkanmu
dibanding seusap telapak sederhanaku
yang hanya memiliki kasih setitik debu

Bangunlah kembali esok pagi Nak
Jemput kembali rezekimu
yang dititipkan Tuhan melalui Ibu baik yang segan menghardik
Atau kanak suci berhati cantik
yang tak jijik membuaimu

Doakan aku kucing-kucing surgaku
Semoga diberkahkan segala titipan keduniawian
Kelak kuharap engkau bercerita pada Tuhanku
tentang potongan tulang, serpihan keju, atau pun kornet dan susu
yang bagiku sisa, bagimu kemewahan
Itulah kemulyaan syukurmu
Aku harus belajar dari penerimaanmu

Banjaran, 18 November 2023