5 October 2024 21:27
Berita Nasional

Ajak Nelayan Jaga Keberlangsungan Laut, Kemendikbudristek Gelar Lomba Perahu Layar Tradisional

Ajak Nelayan Jaga Keberlangsungan Laut, Kemendikbudristek Gelar Lomba Perahu Layar Tradisional

HIBAR PGRI-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut akan menggelar Lomba Perahu Layar di Manado, Sulawesi Utara, pada 24 September 2023. Pemilihan lokasi lomba, yakni Manado, karena wilayah ini merupakan titik yang dulunya terbentuk akibat adanya Jalur Rempah.
 
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan, Sulawesi Utara, Sri Sugiharta, mengatakan, secara historis, wilayah yang sekarang disebut Sulawesi Utara merupakan bagian dari Jalur Rempah pada masa lalu. “Tentu saja, alat transportasi tradisional masyarakat Sulawesi masa lampau adalah perahu layar. Oleh karena itu, Lomba Perahu Layar ini salah satunya dapat digunakan sebagai sarana untuk membangkitkan kesadaran sejarah masyarakat sekarang dengan kejayaan nenek moyang,” ujar Sugiharta saat persiapan lomba di Manado, pada Jumat (22/9).
 
Meski komoditas utama nelayan saat ini bukan rempah-rempah, lanjut Sugiharta, melalui lomba ini, diharapkan nelayan dapat melestarikan pengetahuan dan teknologi perahu layar tradisional ini. “Salah satu caranya, dengan siap mewariskan pengetahuan dan teknologi perahu layar tradisional ini kepada anak cucu dan generasi muda lainnya,” ucapnya.
 
Ia juga berharap, lomba ini menjadi momentum penting untuk menemukenali pengetahuan dan teknologi perkapalan tradisional ke generasi muda khususnya, dan masyarakat Sulawesi Utara pada umumnya.
 
Mengangkat isu berkelanjutan, Lomba Perahu Layar diadakan dengan tujuan untuk mendorong para nelayan agar kembali menggunakan layar sebagai alat penggerak kapal. Menurut Adi Wicaksono, Kurator Program Muhibah Budaya Jalur Rempah 2023, lomba ini bertujuan untuk membangkitkan pengetahuan tentang kehidupan bahari yang tidak bisa dilepaskan dari Jalur Rempah.
 
 
Adi menjelaskan, selama ini nelayan sudah banyak yang beralih ke mesin tempel dengan solar sebagai bahan bakar sehingga biaya untuk melaut cukup besar dan tidak ramah lingkungan. “Melalui acara ini, kami ingin mengajak dan mengimbau nelayan untuk menggunakan layar karena lebih hemat dan ramah lingkungan karena layar bergerak oleh angin,” ucap Adi.
 
Lomba ini diikuti oleh 140 nelayan dengan 70 perahu layar. Para nelayan ini terdiri dari Kelompok Nelayan Malalayang, Kelompok Nelayan Bahu, Kelompok Nelayan Megamas, Kelompok Nelayan Karangria, Kelompok Nelayan Maasing, dan Kelompok Nelayan Molas. Dalam lomba tersebut, ada dua jenis perahu yang digunakan oleh para nelayan, yakni perahu jenis kayu dan perahu fiber/triplek.
 
Rute lomba dimulai dari Pantai Karangria, Bunaken, lalu kembali menuju Pantai Karangria sebagai garis finish. Estimasi waktu lomba berlangsung selama tiga jam dimulai sejak pukul 09.00 WITA. Akan diberikan hadiah kepada enam peserta tercepat dari lima kategori serta dana penghargaan dengan total Rp220juta.(*)
 
Editor: Iman 

Muhasabah Diri

Semangat SubuhSabtu, 5 oktober 2024 BismillahirahmanirahimAssalamu’alaikum wrm wbrkt MUHASABAH DIRI Saudaraku,Kadangkala dalam seharian kehidupan kita tak sadar ada tutur kata

Read More »

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Benar yang dikatakan Proklamator Bangsa Bung Karno ketika meletakan batu pertama pembangunan.Gedung Fakultas

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *