30 November 2024 06:53
Sentuhan Qalbu

Jangan Suka Ungkit Kebaikan Kita

JANGAN SUKA UNGKIT KEBAIKAN KITA

Oleh Uu Rusady,S.Pdi

 

Bismillah……..

Muhasabah Diri

JANGAN SUKA UNGKIT KEBAIKAN KITA

“Bukankah dulu aku yang telah membantu kamu disaat kamu kesusahan, mengapa sekarang melupakanku? Dimana balas budi mu dan rasa terima kasih mu ? ”

Demikianlah..
Kalimat-kalimat seperti di atas sering muncul dari sebagian kita, apabila ia merasa kesal jika kebaikkan yang pernah ia lakukan kemudian dilupakan atau tidak mendapat balasan seperti apa yang ia harapkan.

Sehingga kemudian ia mengungkit-ungkit pemberiannnya, atau kebaikkan yang dulu pernah ia lakukan.

Maka HAL INI SANGAT DISAYANGKAN,
Sebab hanya karena kesal dan ingin mendapat sebuah pengakuan dari orang lain, pada akhirnya PAHALA KEBAIKAN YANG IA LAKUKAN TERHAPUS.

Sebagaimana hal ini Alloh Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian batalkan (pahala) sedekah kalian dengan mengungkit-ungkit pemberian dan menyakiti (yang diberi).” (QS. Al-Baqarah [2]: 264)

Dalam ayat di atas, Alloh Ta’ala jelaskan bahwa perbuatan suka mengungkit-ungkit pemberian yang telah disedekahkan atau diberikan kepada orang lain itu dapat membatalkan (menghapuskan) pahala.

Dalam hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu, Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Tiga golongan manusia yang Alloh tidak akan mengajak mereka bicara pada hari kiamat, tidak melihat mereka, tidak mensucikan dosanya dan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih.”

Abu Dzar berkata lagi,
“Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam mengulanginya sampai tiga kali. Abu Dzar berkata, “Mereka gagal dan rugi, siapakah mereka wahai Rosululloh?”

Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam menjawab,

الْمُسْبِلُ، وَالْمَنَّانُ، وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ

“Orang yang melakukan isbal (memanjangkan sarungnya sampai melebihi mata kaki, pent.), orang yang suka mengungkit-ungkit pemberian, dan orang yang (berusaha) membuat laku barang dagangan dengan sumpah palsu.” (HR. Muslim no. 106)

Demikianlah ..
Pada akhirnya nasib orang-orang yang gemar mengungkit-ungkit pemberian atau pamrih. Ia lelah bersusah payah beramal, mengorbankan harta, tenaga dan waktu namun pada akhirnya SEMUA PAHALA TERHAPUS DALAM SEKEJAP.

Semoga hal ini menjadi renungan kita semua, dan semoga kita kedepan mampu istiqomah untuk terus dapat meluruskan niat hanya kepada Alloh ta’ala tanpa mengharap pamrih dan pengakuan dari manusia,
Aamiin…

Mudah-mudahan menjadi ibroh dan tadzkiroh

Wayang Kehidupan

Wayang kehidupan (Tatang)    Pentas sekejap menguras air mata Emosi jiwa melanda Menata masa mengingat rasa Rindu menggebu mengingat ibu

Read More »

Nasib “Petani Jerami”

NASIB “PETANI JERAMI” OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Ketika masih menjabat Gubernur Jawa Barat, Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, menawarkan

Read More »

Pelangi Pematang Sawah

Pelangi Pematang Sawah (Tatang Rancabali) Masa mudaku lekat keringat Memeluk peluh penuh keluh Pundak hendak memikul beban Gelandang menuju gelanggang

Read More »

Murah Hati

MUHASABAH DIRIKamis, 28 November 2024 BismillahirahmanirahimAsalamu’alaikum wrm wbrkt MUTIARA HATI Saudaraku,Hidup ini disebut  enteng enteng bangga Namun agar hidup ini

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *