HIBAR PGRI- Guna meningkatkan motivasi belajar peserta didik baru pada jenjang SMK, Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan kegiatan Sapa Peserta Didik SMK se-Indonesia dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan mengusung tema “Bangga Jadi Anak SMK” pada Kamis, 20 Juli 2023.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan, lingkungan belajar yang menyenangkan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi akademik peserta didik. Selain lingkungan belajar, rasa keberhargaan dan penilaian diri peserta didik juga dapat mempengaruhi prestasi mereka. Penilaian dan keberhargaan diri dapat terbentuk apabila peserta didik mampu mengenali dan mengeksplor potensi diri terhadap berbagai peluang di sekitarnya. Pengenalan ini dapat dilakukan oleh peserta didik melalui kegiatan MPLS.
Merujuk Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru, MPLS adalah kegiatan yang wajib dilakukan pada tahun ajaran baru. Kegiatan MPLS merupakan salah satu bentuk dukungan proses pembelajaran.
Saat ini kurang lebih sebanyak 14.000 SMK di Indonesia telah dan sedang melaksanakan MPLS. MPLS sendiri bertujuan untuk memperkenalkan SMK pilihan peserta didik secara lebih dekat. Pengenalan tersebut mulai dari kegiatan seputar pengenalan sarana dan prasarana sekolah, program sekolah, konsep pengenalan diri, pembinaan awal kultur sekolah, sampai dengan pengenalan cara belajar saat di SMK.
Mendikbudristek mengungkapkan rasa bangganya terhadap hasil karya siswa SMK yang telah menembus pangsa pasar dunia. “Hal ini menjadi bukti bahwa siswa SMK tidak bisa dipandang sebelah mata. SMK adalah pilihan yang tepat untuk bisa mendapatkan pengalaman belajar sesuai minat masing-masing melalui praktik langsung di lapangan,” demikian disampaikan Nadiem dalam kegiatan Sapa Peserta Didik SMK se-Indonesia dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Mendikbudristek menjelaskan bahwa sejak tahun 2021, Kemendikbudristek mengembangkan program SMK PK yang berfokus pada kerja sama satuan pendidikan dengan mitra dunia usaha dan dunia industri (DUDI) secara holistik. Saat ini lebih dari 1.400 SMK telah menjadi SMK PK yang tersebar di seluruh Indonesia. Lebih dari 30 persen murid-murid SMK sudah menjadi bagian dari SMK PK.
Dengan skema kerja sama yang baru dalam SMK PK, pelajar bisa merasakan manfaat yang lebih besar dalam hal dukungan alat-alat praktik, program magang yang jauh lebih relevan, dan kesempatan untuk ditempatkan di industri yang lebih besar. Pelaksanaan program ini didukung dengan Implementasi Kurikulum Merdeka yang memungkinkan pelajar merasakan pembelajaran yang jauh lebih menyenangkan.
“Peserta didik bisa mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan bakatnya masing-masing dan pada akhirnya memiliki keterampilan tambahan yang bermanfaat di masa depan. Semua perubahan yang telah berdampak besar ini patut disambut dengan penuh semangat oleh adik-adik semua sebagai pelajar SMK. Manfaatkan waktu tiga tahun ini dengan sebaik mungkin dengan terus belajar dan tidak ragu untuk memajukan inovasi di bidang vokasi,” tutur Nadiem.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kiki Yuliati, menyampaikan bahwa SMK merupakan wadah untuk mengembangkan potensi diri, mengasah keterampilan, dan mempersiapkan peserta didik menjadi tenaga kerja yang terampil dan kompeten. Tidak hanya untuk bekerja, peserta didik juga dipersiapkan untuk bisa melanjutkan ke jenjang lebih tinggi atau mengembangkan diri menjadi wirausaha.
Kegiatan Sapa Peserta Didik SMK se-Indonesia dalam rangka MPLS diharapkan menjadi inspirasi yang menguatkan pendidikan karakter anak-anak Indonesia. Selain itu, harapannya melalui kegiatan ini seluruh elemen di satuan pendidikan terus menciptakan atmosfer yang sehat sehingga peserta didik dapat belajar dengan tenang tanpa adanya gangguan.
“Jadikan sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar dan berkarya, tidak ada lagi tindakan-tindakan perundungan, intoleransi, dan pelecehan seksual. Dalam tema “Bangga Jadi Anak SMK”, saya ingin mengajak kalian untuk memupuk rasa bangga terhadap identitas dan peran kalian sebagai anak-anak SMK. Anda semua adalah agent of change yang ke depannya memiliki peran dan kontribusi untuk menjadi ujung tombak pembangunan membawa bangsa Indonesia lebih maju dan terus ke arah lebih baik lagi,” ucap Kiki.(*)