Jangan Lupa Merutinkan Shalat Syukrul Wudhu

Oleh Dede Ridwan,S.Pdi

 

 

 

Abu Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah saw bersabda kepada Bilal ra. ketika telah selesai dari melaksanakan shalat Shubuh (عِنْدَ صَلاَةِ الفَجْرِ) : 

 

يَا بِلاَلُ حَدِّثْنِي بِأَرْجَى عَمَلٍ عَمِلْتَهُ فِي الإِسْلاَمِ، فَإِنِّي سَمِعْتُ دَفَّ نَعْلَيْكَ بَيْنَ يَدَيَّ فِي الجَنَّةِ» قَالَ: مَا عَمِلْتُ عَمَلًا أَرْجَى عِنْدِي: أَنِّي لَمْ أَتَطَهَّرْ طَهُورًا، فِي سَاعَةِ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ، إِلَّا صَلَّيْتُ بِذَلِكَ الطُّهُورِ مَا كُتِبَ لِي أَنْ أُصَلِّيَ ” قَالَ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ: «دَفَّ نَعْلَيْكَ يَعْنِي تَحْرِيكَ»

 “Hai Bilal, beritahukanlah kepada saya suatu amalan yang paling engkau harapkan pahalanya serta yang engkau amalkan dalam Islam, karena sesungguhnya saya mendengar suara derap kedua terompah -sandal- mu di depanku di dalam surga.” Bilal menjawab:

“Saya tidak melakukan sesuatu amalan yang lebih saya harapkan di sisiku daripada kalau saya habis berwudhu’ baik pada waktu malam ataupun siang, melainkan saya tentu shalat dengan wudhu’ ku itu, sebagaimana yang ditentukan untukku -yakni setiap habis berwudhu’ lalu melakukan shalat sunnah wudhu’-.” (Muttafaq ‘alaih) Ini adalah lafaznya Imam Bukhari. Addaffu dengan fa’ ialah suara terompah -sandal- dan gerakannya di atas bumi. (HR. Bukhari, 1149. Dari Abu Hurairah ra). بَابُ فَضْلِ الطُّهُورِ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَفَضْلِ الصَّلاَةِ بَعْدَ الوُضُوءِ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ

 

 

 

 *Fadiah Hadis* : 

 

1. Rasulullah saw memberitahukan kabar gembira ini kepada bilal pada waktu setelah selesai shalat shubuh, ini menunjukkan bahwa Rasulullah saw menerima wahyu tersebut (lewat mimpi) pada malam hari dan memberitahukannya di subuh hari. 

 

2. Rasulullah saw memberitahukan kabar gembira itu kepada Bilal supaya Bilal senang dan terus merutinkan amalan tersebut serta sebagai motivasi untuk orang yang mendengar hal ini supaya melakukan amalan seperti yang dilakukan oleh Bilal (وَإِنَّمَا أَخْبَرَهُ – عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ – بِمَا رَآهُ لِيَطِيبَ قَلْبُهُ وَيُدَاوِمَ عَلَى ذَلِكَ الْعَمَلِ وَلِتَرْغِيبِ السَّامِعِينَ إِلَيْهِ.). Mirqat Mafatih,3/984 

 

3. Shalat yang dimaksud dalam hadis tersebut adalah shalat khusus yang dikenal dengan nama Syukrul Wudhu. (لِأَنَّ الْمُرَادَ بِالصَّلَاةِ إِنَّمَا هِيَ الصَّلَاةُ الْمَخْصُوصَةُ، وَهِيَ الَّتِي تُسَمَّى شُكْرُ الْوُضُوءِ). Mirqat Mafatih,3/984

 

4. Dari hadis tersebut terkandung isyarat bahwa roja (harapan) itu ada setelah beramal, karena amal adalah sebab yang mendorong sebuah harapan ((بِأَرْجَى عَمَلٍ) بِلَفْظِ أَفْعَلِ التَّفْضِيلِ وَإِضَافَةُ الرَّجَاءِ إلَى الْعَمَلِ لِأَنَّهُ السَّبَبُ الدَّاعِي إلَيْهِ). Nailul Authar, 3/86

 

5. Bilal mengetahui hal itu karena dia tahu dari Nabi SAW bahwa shalat adalah amal yang paling utama. Dan amal secara rahasia lebih utama daripada secara terang-terangan. (إنَّمَا اعْتَقَدَ بِلَالٌ ذَلِكَ لِأَنَّهُ عَلِمَ مِنْ النَّبِيِّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أَنَّ الصَّلَاةَ أَفْضَلُ الْأَعْمَالِ وَأَنَّ عَمَلَ السِّرِّ أَفْضَلُ مِنْ عَمَلِ الْجَهْرِ.). Nailul Authar, 3/86. 

 

 

 

 

 

Ahad, 18 Juni 2023