6 October 2024 18:19
Berita DaerahReportase

Kampung Batu Malakasari Bandung, Luncurkan Wisata Edukasi Kegempaan dan Bencana

Kampung Batu Malakasari Bandung, Luncurkan Wisata Edukasi Kegempaan dan Bencana

HIBAR PGRI– Kerjasama Peresmian pembukaan Lauching Wisata Edukasi kegempaan dan kebencanaan antara Kampung Batu Malakasari (KBM) dengan Museum Gempa (MUGESA) Kaliurang, Rabu (15/2/2023.
Upaya mengantisipasi akan rawan bencana alam Kampung Batu Malakasari yang berkolaborasi bersama Museum Gempa (MUGESA) Prof. Dr Sarwidi dari Kaliurang telah meluncurkan wisata edukasi kegempaan dan bencana.
Prof. Dr Sarwidi saat di konfirmasi mengatakan, peluncuran tempat wisata edukasi kegempaan dan bencana ini, harus ada di beberapa wilayah yang rawan bencana di Indonesia, karena nantinya dapat memberikan simulasi dan edukasi terhadap bahaya bencana alam.“Kita perlu mempersiapkan diri karena bencana itu bisa datang secara tiba-tiba dari pada itu kita harus waspada dan mengantisipasi sebelum adanya bencana,” kata Sarwidi, seusai meresmikan wisata edukasi kegempaan dan kebencanaan, di Kampung Batu Malakasari (KBM), Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (15/2/2023).
 
“Bentuk edukasi ini sangat berdampak baik dari mulai anak-anak hingga dewasa karena dapat menjadi nilai positif bagi masyarakat sekitar maupun luas,” katanya.
Lebih lajut Sarwidi, dengan adanya wisata edukasi ini, nantinya menjadi bentuk sebuah pembelajaran dan pendidikan yang sangat positif untuk usia muda, dewasa dan masyarakat pada umumnya, ujarnya
“Jadi jutaan orang harus mempersiapkan diri, karena bencana itu bisa terjadi datang sewaktu-waktu tanpa menunggu kesiapan kita,” terang Sarwidi usai acara Lauching di Wisata Kampung Batu Malakasari Baleendah Bandung.
 
Kalau menunggu jalur formal nanti akan terlalu sedikit yang bisa terlayani, sehingga lanjut Sarwidi, “Kita mengikuti jalur-jalur yang informal. Jadi wisata dengan pengadaan program-program yang penuh pengurangan resiko bencana pendidikan,” ujarnya.
 
Sehingga menurut Sarwidi, kalau nanti terjadi bencana semua masyarakat akan terkena imbasnya, masyarakat itu sendiri yang harus siapkan diri.
“Mulai dari anak-anak Paud, TK, SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi dan Dinas terkait,” tambahnya.
“Ketangguhan bangsa menanggulangi bencana itu datang dari masyarakat. Dengan cara ini, nanti masyarakat akan sadar dan semakin cerdas,” harap Sarwidi.
Dirinya berharap, “Semoga dengan adanya tempat edukasi kegempaan dan bencana ini, dapat lebih bermanfaat untuk masyarakat dan menjadi pengetahuan yang sangat baik dalam mengantisipasi bahaya akan bencana alam,” pungkasnya
 
Pada akhir acara Prof. Dr Sarwidi memperlihatkan koleksinya yaitu, Barrataga (Bangunan Rumah Rakyat Tahan Gempa) ciptaan Prof. Dr. Sarwidi alat simulasi gempa, miniatur bangunan tahan gempa, bahan baku konstruksi Barrataga dan pemutaran film mengenai gempa.***
 
 

“LIANG COCOPET”

“LIANG COCOPET” OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA “Liang Cocopet” adalah ungkapan umum dalam kehidupan masyarakat. Tatar Sunda, yang intinya menggambarkan tempat

Read More »

Tanda Terimanya Sebuah Amal

MUHASABAH AKHIR PEKANMinggu, 6 Oktober 2024 TANDA DITERIMANYA SUATU AMAL BismillahirrahmanirrahiimAssalamu’alaikum wr wbrkt… Saudaraku,Perlulah kita ketahui bahwa tanda diterimanya suatu amalan adalah apabila

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *