5 January 2025 05:07
Sentuhan Qalbu

Fitrah

MUHASABAH SHUBUH

Kamis, 2 Januari 2025

 

Bismillahiir Rohmaniir Rohiim

Assalamu’alaikum Wrm wbrkt

 

FITRAH

 

Saudaraku,

Allah SWT telah menciptakan manusia diatas fitrah bertauhid, mengakui Allah sebagai Robb mereka sebagaimana dijelaskan dalam firman- Nya:

 

‎*بسم الله الرحمن الرحيم*

‎*فَأَقِمۡ وَجۡهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفٗاۚ فِطۡرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِي فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيۡهَاۚ لَا تَبۡدِيلَ لِخَلۡقِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ*

 

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,

Surat Ar-Rum, Ayat 30

 

‎*عن أبي هريرۃ رضي الله عنه,قال:قل النبي صلی الله عليه وسلم: كل مولوديولد علی الفطرۃ,فأبواه يهودانه,اوينصرانه,اويمجسانه.*

 

Dari Abu Hurairoh r.a.berkata: Nabi SAW bersabda:Setiap bayi dilahirkan diatas fitrah maka kedua orang tuanyalah yg menjadikan dirinya orang Yahudi,atau Nasrani,atau Majusi ( HR.Al- Bukhori kitab al- Janaiz no 1359 dan Muslim kitab al- Qodar 2658)

 

Fitrah yg lurus mengenalkan tauhid kepada manusia, namun lingkungan yg menyimpang merusak kelurusan fitrah tersebut.

Fitrah manusia berada diatas penciptaan yg paling baik,namun lingkungan yg menyimpang mencampakan manusia kepada derajat yg paling rendah,kecuali kepada diri orang mukmin.

sebagaimana dalam firman Allah :

 

‎لَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ فِيٓ أَحۡسَنِ تَقۡوِيمٖ

 

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,

Surat At-Tin, Ayat 4

 

‎ثُمَّ رَدَدۡنَٰهُ أَسۡفَلَ سَٰفِلِينَ

 

Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya.

Surat At-Tin, Ayat 5

 

Manusia dimuliakan oleh Allah SWT melebihi para malaikat daripada makhluk – makhluk yg lain,Allah melebihkan manusia dg berbagai keistimewaan,salah satunya kemampuan mengimani hal yg ghaib dan mengimani hal yg tidak mampu djangkau oleh panca indra.

Dengan keistimewaan ini,manusia mampu mengimani Allah yg ghaib dan mengimani Allah yg tidak diserupai oleh apapun dan siapapun yg bisa dijangkau oleh panca indra.

Allah SWT berfrman:

 

‎*لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَيۡءٞۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ*

 

Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.

-Surat Asy-Syura, Ayat 11*

‎لَّا تُدۡرِكُهُ ٱلۡأَبۡصَٰرُ وَهُوَ يُدۡرِكُ ٱلۡأَبۡصَٰرَۖ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلۡخَبِيرُ

 

Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Mahahalus, Mahateliti.

-Surat Al-An’am, Ayat 103

 

Manusia tidak mampu menjaga segala keistimewaan fitrahnya yg Allah karuniakan kepadanya kecuali jika ia mampu menjaga fitrahnya yg lurus,jika fitrahnya telah berubah dan melenceng,maka keistimewaan yg dimilikinya juga akan ikut hilang.

Fitrah yg lurus bisa rusak karena beberapa faktor.

 

Pertama ,

faktor lingkungan yg rusak dan menyimpang, lingkungan yg rusak akan mengeruhkan kesucian fitrah, sehingga ia tidak mampu mengimani hal- hal yg ghaib dan perkara-perkara yg tidak bisa digapai dg pancaindra,akibatnya ia menginginkan illah yg bisa digapai oleh panca indra,lalu ia beibadah kepadanya.

 

Kedua,

karena merasa asing dan kesepian dari Illah yg jauh dan tidak bisa digapai dg panca indra,maka manusia merasa butuh kepada illah kecil’ sebagai wakil,atau pemberi syafa’at,atau perantara dg Illah yg sesungguhnya yg tidak bisa digapai dg panca indra.

 

Ketiga,

faktor thaghut- thaghut manusia yg menindas fitrah dan merubahnya dg kekuatan ,sehingga memperbudak manusia dan menggiring mereka untuk beribadah kepada thaghut- thaghut tersebut.

Thaghut- thaghut itu menghalalkan,mengharamkan,memerintahkan,melarang,dan menetapkan peraturan kehidupan tanpa mendapat ijin dari Allah SWT,tanpa belandaskan kepada hukum Allah dan Rasul Nya.

Maka orang yg fitrahnya telah tertutup menjadikan para thaghut tersebut sebagai robb- robb (tuhan – tuhan pengatur kehidupan) selain Allah.

Maka para Nabi dan Rosul datang untuk menyingkap tabir gelap yg membungkus fitrah manusia dan mengembalikan fitrah mereka kepada kesuciannya.

Para Nabi dan Rosul mengajak manusia untuk mengimani Allah yg ghaib,mengimani perkara yg tidak bisa dijangkau dg panca indra,beribadah kepada Allah semata tiada sekutu bagi-Nya.

 

Dakwah para Nabi dan Rosul mengarahkan manusia agar tidak meyakini Illah selain Allah,tidak menuju ibadah kecuali kepada selain Allah,tidak menghalalkan kecuali apa yg Allah halalkan dan haramkan (Muhamnad Al-Quthub,Laa Ilaaha illallah Aqidah wa Syari’ah wa-Minhaj Hayah hal 26-17)

 

Setiap saat manusia membutuhkan mukjizat yg menggoncang mereka dg keras,agar tabir penyimpangan dan kesesatan yg menutupi fitrah mereka bisa jatuh berguguran.

Dengan begitu mereka bisa berhubungan dg Allah tanpa perantara,merasa akrab dg jauhnya jarak antara Allah dan makhluk,sebab Allah Mahadekat lagi mengabulkan doa hamba- Nya yg memohon.

Allah berfirman:

 

‎*وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِي وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ*

 

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.

Surat Al-Baqarah, Ayat 186

 

Nabi SAW bukanlah orang yg pertama kali mengajak umatnya untuk mengimani Alloh Illah yg ghaib,yg tidak bisa digapai dg panca indra,ajakan beliau agar umatya beribadah kepada Allah secara langsung tanpa perantara juga ,bukanlah ajakan pertama dalam sejarah hidup umat .

 

Dalam firman- Nya:

 

‎*قُلۡ مَا كُنتُ بِدۡعٗا مِّنَ ٱلرُّسُلِ وَمَآ أَدۡرِي مَا يُفۡعَلُ بِي وَلَا بِكُمۡۖ إِنۡ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰٓ إِلَيَّ وَمَآ أَنَا۠ إِلَّا نَذِيرٞ مُّبِينٞ*

 

Katakanlah (Muhammad),

“Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul, dan aku tidak tahu apa yang akan diperbuat terhadapku dan terhadapmu. Aku hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku, dan aku hanyalah pemberi peringatan yang menjelaskan.”

(Surat Al-Ahqaf, Ayat 9)

 

Hanya saja beliau diutus sebagai Rosul kepada seluruh umat manusia,sementara para Nabi dan Rosul sebelumnya diutus kepada sebuah umat dan suku bangsa tertentu saja.Beliau SAW datang dg risalah yg menjadikan dien sempurna,sehingga tidak akan ada risalah lagi sepeninggal beliau.Untuk mengembalikan manusia kepada fitrah yg lurus,beliau membawa mukijzat besar dan unik sampai hari kiamat kelak:A-Quran.

 

semoga kita selalu mendapat Ridho Barokah dari Allah swt

 

Aamiin Ya Robbal Alamin

 

wassalamualaikum wr wb

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *