5 TAHUN JADI GUBERNUR, APA KABAR PERTANIAN JUARA ?
5 TAHUN JADI GUBERNUR, APA KABAR PERTANIAN JUARA ?
OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA
Tidak terasa, tinggal hitungan hari saja Kang Emil selaku Gubernur Jawa Barat selama 5 tahun akan merampungkan kehormatan dan tamggungjawab yang diembannya. Bulan September 2023 ini, Kang Emil harus melepas statusnya selaku Gubernur Provinsi Jawa Barat. Sebuah Provinsi yang dikenal sebagai salah satu Lumbung Padi di negeri ini.
Mengawali debutnya sebagai Gubernur Jawa Barat, Kang Emil bersama Kang Uu muncul dengan Visi yang cukup idealus yakbi “Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi”. Untuk mendukung pencapaian Visi tersebut ditetapkan 5 Misi utamanya. Ke 5 Misi tersebut adalah :
1. Membentuk manusia pancasila yang bertaqwa, melalui peningkatan peran masjid dan tempat ibadah sebagai pusat peradaban, dengan sasaran misi yaitu pesantren juara, masjid juara, dan ulama juara.
2. Melahirkan manusia yang berbudaya, berkualitas, bahagia dan produktif melalui peningkatan pelayanan publik yang inovatif
dengan sasaran misi yaitu kesehatan juara, perempuan juara, olahraga juara, budaya juara, sekolah juara, guru juara, ibu juara, millennial juara, perguruan tinggi juara, dan smk juara.
3. Mempercepat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan berbasis lingkungan dan tata ruang yang berkelanjutan melalui peningkatan konektivitas wilayah dan penataan daerah
dengan sasaran misi yaitu transportasi juara, logistik juara, gerbang desa juara, kota juara, pantura juara, pansela juara, dan energi juara.
4. Meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi umat yang sejahtera dan adil melalui pemanfaatan teknologi digital dan kolaborasi dengan pusat-pusat inovasi serta pelaku pembangunan
dengan sasaran misi yaitu nelayan juara, pariwisata juara, lingkungan juara, kelola sampah juara, tanggap bencana juara, ekonomi kreatif juara, buruh juara, industri juara, pasar juara, petani juara, umat juara, umkm juara, dan wirausaha juara.
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan kepemimpinan yang kolaboratif antara pemerintahan pusat, provinsi, dan kabupaten/kota
dengan sasaran misi yaitu birokrasi juara, APBD juara, ASN juara, dan BUMD juara.
Mencermati ke 5 Misi diatas, yang dapat disimpulkan adalah semua sektor pembangunan harus juara. Apakah hal yang demikian dapat disebut ambisius atau realistis, tentu dapat kita nilai bersama, setelah Kang Emil dan Kang Uu selesai menjalankan tugas dan kewajibannya selaku Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023.
Sebetulnya banyak aspek yang dapat dikritisi terkait dengan misi “serba juara” ini. Salah satunya berhubungan dengan Pertanian Juara atau Petani Juara. Pertanyaannya adalah apakah betul selama 5 tahun Pertanian di Jawa Barat dapat dikatakan Juara dibanding dengan Provinsi lain ? Sebut contohnya dalam hal peningkatan produksi padi.
Ah, rasanya tidak. Dalam tahun-tahun belakangan ini, Jawa Barat hanya menduduki peringkat ke 3 dalam prestasi Provinsi penghasil padi tertinggi di negeri ini. Peringkat ke 1 dan ke 2 nya diraih oleh Jawa Timur dan Jawa Tengah. Yang membuat warga Ja2a Barat nelangsa, mengapa Jawa Barat harus kalah oleh Jawa Tengah ? Ada apa dengan dunia pertanian di Jawa Barat ?
Belum selesai dari kepiluan yang demikian, kembali kita dikejutkan dengan rilis Badan Pusat Statistik terkait dengan Neraca Beras 2022. Disana digambarkan bagaimana Jawa Barat tercatat sebagai Provinsi yang memiliki defisit beras cukup tinggi sehingga menduduki posisi ke dua dari bawah dalam hal Provinsi yang mengalami defisit beras, yakni sebesar 873 ribu ton.
Gambaran ini benar-benar cukup menyakitkan. Bukan saja hal ini membuat Jawa Barat gagal sebagai Privinsi yang Juara dalam hal penghasil produksi padi tertinggi se Nusantara, namun jika dikaitkan dengan sebutan Lumbung Padi Nasional pun, kini semakin dipertanyakan banyak pihak. Hal ini pasti berimbas pada istilah Jawa Barat Pertanian Juara.
Dua teladan yang disampaikan diatas, jelas memberi gambaran kepada kita, hasrat untuk mewujudkan Jawa Barat Juara di sektor Pertanian, sepertinya masih berada di alam cira-cita, belum terasa dalam dunia realita. Bahkan Program Petani Milenial yang diunggulkan Pemprov Jawa Barat pun masih perlu dipertanyakan keberhasilannya.
Suara sumbang soal pelaksanaan program dan kegiatan Petani Milenial Jawa Barat di lapangan, terekam lebih sering mengumandang ketimbang kisah sukses yang dicapai. Dengan kata lain, sangat tidak masuk akal jika sampai sekarang, masih ada pihak yang berpandangan Program Petani Milenial Jaw Barat sukses.
Selanjutnya, kalau saja inti masalahnya kita hubungkan dengan judul tulisan kali ini yakni 5 tahun jadi Gubernur, apa kabar pertanian atau petani Juara, maka jawabannya akan berbunyi : “belum dapat terwujud”. Pertanian atau Petani Juara sepertinya masih berhembus ibarat angin surga. Atau bisa jadi hal itu sebuah utophia.
(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).
Pelangi Pematang Sawah
Pelangi Pematang Sawah (Tatang Rancabali) Masa mudaku lekat keringat Memeluk peluh penuh keluh Pundak hendak memikul beban Gelandang menuju gelanggang
“PESAN MORAL” UNTUK GUBERNUR JAWA BARAT
“PESAN MORAL” UNTUK GUBERNUR JAWA BARAT OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) Serentak di seluruh Nusantara, akhirnya
Murah Hati
MUHASABAH DIRIKamis, 28 November 2024 BismillahirahmanirahimAsalamu’alaikum wrm wbrkt MUTIARA HATI Saudaraku,Hidup ini disebut enteng enteng bangga Namun agar hidup ini
Jelang Pelaksanaan Pilkada 2024, BPBD Kabupaten Bandung Siagakan Sejumlah Perahu di Lokasi Rawan Banjir
HIBAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah mendistribusikan dan menyiagakan sejumlah perahu di lokasi
27 Nopember 2024
27 NOPEMBER 2024 OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menjadwalkan tanggal 27 Nopember 2024 adalah hari pencoblosan
Memilih Pemimpin
MUHASABAH SHUBUHRabu, 27 November 2022 BismillahirahmanirahimAsalamu’alaikum wrm wbrkt MEMILIH PEMIMPIN Saudaraku,Hakikat kepemimpinan bila di dalami menurutAl-Quran dan Hadits sebagai pedoman