15 Ramadhan
15 Ramadhan
Al khamsatun 15 ramadan 1444H 6 april 2023M
Bismillahirrohmaiirohiiim
Saudaraku,
Setelah edukasi ruhiyah dan jasmaniah Ramadan hari ke 15 sudah berlalu susah seringkali kita kembali terlena melakukan segala upaya dan daya upaya untuk menggapai berbagai kenikmatan hidup dunia.
Berupa harta, pangkat, prestasi dan jabatan merupakan kebahagiaan yang seolah-olah kekal di dunia sehingga kita lupa bahwa kehidupan akhirat adalah kehidupan yang kekal sebenarnya setelah kematian…
Dunia memang fana, dan Allah Azza wa Jalla akan mencabut segala bentuk kenikmatan duniawi sesuai dengan kehendak-Nya, kapanpun Dia berkehendak.
Namun kenapa masih banyak di antara kita yang terlena dan justru membiarkan diri terhanyut dalam kemilau pesona duniawi yang pada akhirnya tak mampu menyelamatkan kita di akhirat kelak?
Hidup ini laksana bentangan kanvas putih. Tiap masa tiba, kita telah goreskan aneka warna.
Tapi ingat, suatu saat nanti Allah Azza wa Jalla akan menilai kualitas lukisan kita. Semoga kita bisa indahkan lukisan di sisa waktu. Seperti itulah hidup ini…
Saudaraku,
Sudah semestinya kita sadari bahwa semua yang ada di dunia ini pastilah akan sirna, termasuk kekayaan, popularitas, juga segala hal lainnya yang ada di dalamnya, cepat atau lambat akan meninggalkan kita. Harta kekayaan, tak mampu menunda ajal yang datangnya sudah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla.
Popularitas pun tak dapat menyelamatkan tatkala malaikat maut datang menjemput.
Semua yang kita miliki selama di dunia ini, tak akan selamanya dapat kita miliki ataupun kita pertahankan…
Hakikat dunia adalah negeri yang sementara, bukan negeri keabadian. Jika kita memanfaatkan dunia dan menyibukkannya dengan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla maka kita akan memetik hasilnya di akhirat kelak. Adapun jika kita menyibukkannya dengan syahwat, maka kita akan merugi, baik di dunia, apalagi di akhirat.
Hal ini sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla,
“Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.
(QS. Al-Hajj: 11)
Saudaraku,
Siapapun yang selama hidupnya hanya memikirkan dunia, maka kelak Allah Azza wa Jalla akan membuat dia terletih-letih dalam mengejarnya. Berbeda dengan orang menjadikan akhirat sebagai prioritas utamanya, maka dunia dengan sendirinya akan melayaninya.
Bukan berarti kita tidak boleh memiliki banyak harta, akan tetapi kekayaan yang kita miliki justru harus bisa menjadi pemberat amalan baik kita di akhirat nanti. Bukan seperti yang terjadi pada saat ini, ketika banyak orang berlomba-lomba ingin menjadi berkuasa, kaya raya, maka mereka melakukan segala cara, termasuk hal-hal yang diharamkan…
Lain halnya dengan orang-orang yang menyibukkan dunia dengan sesuatu yang akan bermanfaat untuknya kelak di sisi Allah Azza wa Jalla, mereka adalah orang-orang yang beruntung, baik di dunia maupun di akhirat. Dia beruntung di dunia karena menyibukkan diri dalam amal kebaikan. Demikian pula, dia beruntung di akhirat karena telah membekali diri dengan berbagai amal shalih…
Allah Azza wa Jalla berfirman..
“Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdaya kamu.”
(QS. Luqman: 33)
Dalam ayat ini, Allah Azza wa Jalla mengingatkan kita agar tidak terperdaya dengan kehidupan dunia.
Dia terlena dengan dunia, sehingga sia-sialah waktunya, terluput dari berbagai amal shalih, karena dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Dia habiskan dunia ini, siang dan malam, hanya untuk mengumpulkan harta saja. Bukan berarti seorang Muslim tidak boleh memanfaatkan dunia ini dan apa yang ada di dalamnya.
Akan tetapi, hendaknya dia manfaatkan ini semua untuk membantu ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla.
Saudaraku,
Oleh karena itu, dunia ini dicela bukan semata-mata karena dunia itu sendiri, akan tetapi dicela karena kesalahan kita dalam memanfaatkan dunia.
Semua ini menunjukkan bahwa dunia ini hanyalah ladang, tempat bercocok tanam untuk kehidupan akhirat. Sebagaimana kata ahli ilmu,
“Dunia adalah ladang akhirat.”
Hendaklah manusia, yang memanfaatkan berbagai fasilitas dan perhiasan dunia ini, memperbaiki amalnya. Sehingga bermanfaat untuk dirinya, baik untuk kehidupan saat ini, atau kehidupan di masa mendatang…
Saudaraku
Orang yang terlena dengan kehidupan duniawi benar-benar telah merugi.
Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa meningkatkan amal shalih sebagai bekal terbaik kehidupan di akhirat untuk meraih ridha-Nya…
Aamiin Ya Rabbal Alamin qiyamulail
Saur shaum hr ke 15
Wallahua’lam bishawab_wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
PGRI Ibun Laksanakan POR Jelang Hari Guru 2024, Permainan Tradisional Turut Dipertandingkan
HIBAR -Pekan Olah Raga Guru (POR) dalam menghadapi hari guru, PGRI cabang Ibun melaksanakan pembukaan kegiatannya Sabtu (2/11/2024). Upacara pembukaan
DUKUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN
DUKUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Di grup WA ini, beberapa tahun.lalu, penulis sempat menyatakan Pembangunan
Ikatan Iman yang Paling Kokoh
𝓑𝓲𝓼𝓶𝓲𝓵𝓵𝓪𝓪𝓱𝓲𝓻𝓻𝓪𝓱𝓶𝓪𝓪𝓷𝓲𝓻𝓻𝓪𝓱𝓲𝓲𝓶Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barokatuuh Sabtu, 2 November 2024 / 30 Rabi’ul Akhir 1446 Ikatan Iman yang Paling Kokoh عن أبي عبدالله (عليه
Puncak Bulan Bahasa dan Sastra 2024, Mendikdasmen Tekankan Peran Bahasa untuk Peradaban Bangsa
HIBAR – Bulan Bahasa dan Sastra merupakan salah satu momentum untuk mewujudkan amanat ikrar Sumpah Pemuda, ketika para pendiri bangsa
Terima Kasih POLRI atas Respon Cepat Kasus Guru Supriyani
HIBAR -Sehubungan dengan penahanan guru SD berstatus honorer Supriyani, S.Pd. dari Kecamatan Baito, Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara (22/10/2024), maka
ANTARA KABUT DAN KAMU
ANTARA KABUT DAN KAMUOleh Sumarni Pagi yang berkabutDia begitu pongah. “Akulah penguasa jagat raya!”“Akulah….!”teriaknya begitu hebatKau hanya terdiam melihat semua