7 January 2025 18:56
Sastra dan Budaya

10 NOVEMBER DAN GAZA

10 NOVEMBER DAN GAZA

Oleh Eka Ros

Sepuluh November kenangan bangsa

Film diputar digambarkan pejuang tergeletak

Nyawanya direlakan dalam insiden baku tembak

Demi apa?

Bola mata yang dingin mengeras dalam belalak

Perlahan meneduh dalam hembus waktu berlalu

Dipandangnya dari jauh lambaian merah putih

kibarnya memberi segar udara pada sesak nafasnya

Katup bibirnya ingin bicara, “Merdeka itu lega!”

Orang-orang bebas dalam sedikit bersenda

dalam hormat bendera jemari rapat menutup mentari,

serta kaki tiada tegak kaku.

Pahlawan baik hati tersenyum dalam maklum

Tak gampang mengumpulkan peristiwa tempo dulu

Memang sekarang perang tak lagi teriak kena tembak

tapi justru orang-orang saling serang dalam diam

Pikir terus bergulir bagaimana membuat lawan hancur

Rekayasa genenika melahirkan karya cipta corona

Hidup dibuat mencekam, manusia bernyawa dijadikan mati

Oleh ketakutan-ketakutan yang justru

mempercepat kematian itu sendiri

Corona boleh berlalu, tapi serangan-serangan lebih jitu

Justru lebih dirasakan familiar

Kebutuhan dimudahkan dengan pinjaman spektakuler

yang membuat rakyat kecil terjungkir

lalu mati kutu dalam pengawasan sipir

yang lain mati beku dalam buntu dan lebih memilih tiang gantungan sebagai pemenggal kebingungan

Kini Gaza kembali digempur

Tangisan kanak-kanak yang meratap

Sesenggukan dalam amuk belenggu gerak

Mereka menghentak-hentak dalam sesal kesal

kerna tercerai dari Ibu yang dirindu terpeluk

Para suhada yang terhampar di tanah-tanah mengalir darah

bercampur hancur gedung dan tembok-tembok

Berjajar sunyi dalam habis semangat

Diguyur hujan granat kaum terlaknat

Di situ bangsa yang merdeka ini

baru terenyuh, tersentuh

Lalu bayangan perang masa lalu

menjadi layar lebar

terpampang lari para jelata terpontang panting

Menyelamatkan diri dalam ngeri oleh desing mesiu

Tentara nan brutal sadis membabat habis

Bukan hanya pada yang melawan

bahkan pada mereka yang lugu dan awam

Perempuan-perempuan hilang kehormatan dalam kehinaan

Itulah hari-hari dalam terjajah

Maka, hidupkan kembali melawan

musuh-musuh pembodohan!

Banjaran, 9 November 2023

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *