1.700 Posyandu di Kabupaten Bandung Menerima Bantuan Antroprometri dan Posbindu Kit

HIBAR PGRI- Para kader Posyandu hadir pada kegiatan pertemuan aktifkan posyandu dalam upaya peningkatan strata posyandu di wilayah Kabupaten  Bandung di Gedung Indoor Si Jalak Harupat Kec. Kutawaringin Kab. Bandung, Rabu (23/8/2023).

 

 

Pada kesempatan itu pula sekitar 1.700 posyandu menerima bantuan antroprometri kit dan posbindu kit yang diserahkan langsung Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Bandung sekaligus Bunda Bedas Hj. Emma Dety Dadang Supriatna, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat H. Agus Firman Zaini, dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan dr. Riantini,  Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga H. Kawaludin serta 62 Kepala Puskesmas se-Kabupaten. 

 

 

Bupati Bandung berharap dengan adanya bantuan antroprometri kit tersebut bisa menunjang dalam pelayanan kepada masyarakat, terutama dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Bandung. 

“Target bahwa angka stunting kita di tahun 2024 mencapai 14 persen secara nasional. Dan juga kita ikhtiar dan upayakan target 2024 ini di 18 persen. Saat ini masih diangka 25 persen atau sekitar kurang lebih 7 persen kita akan turunkan. Sehingga peran posyandu ini sangat dibutuhkan,” tutur Dadang Supriatna.

 

Bupati Bandung berharap program tersebut terus berlanjut dan berharap program ini bisa dimanfaatkan dengan baik untuk kebutuhan para kader posyandu se-Kabupaten Bandung.

 

 

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna berharap bantuan peralatan yang diterima posyandu itu benar-benar bermanfaat dan bisa digunakan dengan baik oleh para kader posyandu tersebut.

“Kita juga akan terus mengupayakan kebutuhan posyandu.  Nanti akan dibahas secara khusus dengan dinas atau lembaga terkait dalam upaya memberikan perhatian kepada para kader posyandu. Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Bandung mengucapkan terima kasih kepada semua kader posyandu yang sudah memperjuangkan langkah dan ikhtiar,” kata Kang DS.

 

 

Bupati Bandung juga berharap kepada para kader posyandu bisa mengurangi angka stunting di Kabupaten Bandung. “Untuk mengurangi angka stunting ada peran dari posyandu, terutama ibu hamil dan bayi yang baru lahir atau balita. Peran ibu-ibu sangat luar biasa,” katanya.

 

 

Untuk menurunkan angka stunting, kata Kang DS menjelaskan ada bantuan pemberian makanan tambahan melalui alokasi dana perimbangan desa. Selain itu dari dana desa serta DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau). 

“Itu pemberian makanan tambahan untuk bayi atau balita, yang diberikan secara stimulan oleh Dinas Kesehatan dan dinas lainnya,” katanya.(*)

 

Editor: Iman