HIBAR PGRI– TVET (Technical Vocasi and Educational Training) tahun 2023 dilaksanakan 21 Februari 2023. Dihadari oleh Kemnaker Ida Fauziah, Kemristekdikbud Nadiem Makariem, Menteri Airlangga Hartato. Ketua Kadin, Gubernur Riau, Duta besar negara sahabat dan perwakilan dari Kabupaten Kota seluruh Indonesia .
TVET ( pendidikan dan pelatihan teknis dan kejuruan ) mengacu pada semua bentuk dan jenjang pendidikan dan pelatihan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan di berbagai sektor kehidupan ekonomi dan sosial melalui metode pembelajaran formal , nonformal, dan informal baik berbasis sekolah. dan konteks pembelajaran berbasis kerja. Untuk mencapai maksud dan tujuannya, TVET berfokus pada pembelajaran dan penguasaan teknik khusus dan prinsip ilmiah yang mendasari teknik tersebut, serta pengetahuan umum, keterampilan, dan nilai.
Pendidikan Vokasi dalam Perpres 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan & Pelatihan Vokasi maksudnya adalah pendidikan menengah yang menyiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dan/atau berwirausaha dalam bidang tertentu dan pendidikan tinggi yang menyiapkan mahasiswa untuk bekerja dan/ atau berwirausaha dengan keahlian terapan tertentu.
Sedangkan Pelatihan Vokasi maksudnya dalam Perpres ini adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan untuk bekerja dan/ atau berwirausaha.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya memperkuat kompetensi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri untuk lebih siap menghadapi era industri 4.0 di Indonesia. Pada tahun 2025, sektor industri ditargetkan mampu berkontribusi pada PDB nasional sebesar USD133 miliar. Sasaran ini akan didukung oleh 185 juta penduduk dengan akses internet, yang merupakan terbesar ke-4 di dunia, serta posisi Indonesia sebagai pemain ekonomi digital dan industri 4.0 tercepat di Asia Tenggara.
Untuk mewujudkan kesiapan SDM industri, Kemenperin menjalankan Technical and Vocational Education and Training (TVET) 4.0 di lingkungan pendidikan vokasi yang diselenggarakannya. “TVET 4.0 adalah pendidikan dan pelatihan vokasi yang memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk pekerjaan di bidang industri,” jelas Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan.
Di tingkat pendidikan menengah, BPSDMI Kemenperin menerapkan metode pembelajaran dual system bagi sekolah vokasi industri yang dibinanya, dengan proporsi 70% praktik dan 30% teori. Dengan begitu, metode tersebut lebih mengutamakan praktik dibandingkan teori.
Salah satu sekolah menengah vokasi yang dimiliki Kemenperin adalah SMK-SMAK yang juga menerapkan kurikulum yang terintegrasi antara Kemendikbud, Industri Internasional, serta Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Pembelajaran di SMK-SMAK berlangsung selama empat tahun, termasuk program magang di industri selama enam bulan. “Kurikulum yang sinkron dengan industri mendukung para lulusan SMK tersebut agar siap kerja dan terjun langsung,” jelas Kepala BPSDMI.***(imn)