5 October 2024 16:12
Opini dan Kolom Menulis

“TOTOROJOLAN”

“TOTOROJOLAN”

OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA

Torojol artinya datang secara tiba-tiba. Sedang “totorojolan” memiliki makna “ajol-ajolan” (ingin meraih sesuatu karena ada kepentingan yang ingin digapainya. Penggapaian itu bisa karena jabatan atau bisa juga karena ada keperluan mendesak yang ingin dicapainya. Seseorang yang ingin dicalonkan jadi Walikota misalnya, sering tororojolan untuk mengenalkan diri kepada Partai Politik yang akan mengusung dan konsituen yang bakal memilihnya.

Seorang calon Walikota yang tidak menjadi kader Partai Politik dan tidak ingin menggunakan jalur independen, tentu akan kesulitan untuk memperoleh kendaraan politiknya. Untuk dapat dicalonkan oleh Partai Politik, dirinya bukan cuma sekedar daftar, namun juga harus siap dengan tuntutan dan keperluan lainnya. Terlebih dengan dukungan anggaran guna kelancaran proses pemilihannya.

Ini penting dipahami, karena realitas politik yang terjadi di negara kita, memang demikian. Jabatan publik yang proses politiknya dipilih langsung oleh rakyat, sangat membutuhkan topangan dana yang tidak kecil. Diawali dengan lobi-lobi politik, dilanjut dengan kendaraan politik, kemudian kebutuhan untuk alat peraga hingga ke pembayaran saksi, memang tidak ada yang gratis. Semua ada “cuan” yang harus disiapkan dengan matang.

Dengan bahasa lain, dapat juga disampaikan untuk menjadi seorang Walikota, bukan hanya memiliki kekuatan intelektual dan kekuatan moral saja, tapi juga perlu kesiapan dana yang cukup fantastik jumlahnya. Akibatnya lumrah, bila dalam beberapa kali Pemilihan Kepala Daerah digelar, maka akan banyak kalangan pengusaha yang terpilih, sekalipun dirinya bukan kader partai politik militan dari yang mengusungnya.

Memang ada Partai Politik yang me.proklamirkan diri bebas mahar. Tapi, tetap saja dibutuhkan cuan untuk kebutuhan alat peraga kampanyw seperti pembuatan baligo, spanduk, poster dan lain sejenisnya. Yang sulit diduga adalah biaya untuk “saweran” ke masyarakat, terutama ketika bersilaturahim dengan masyarakat atau pun dana guna membiayai Tim Sukses yang ada di lapangan.

Yang seru juga adalah penetapan Wakil Walikota. Tidak sedikit kader Partai Politik yang merasa pantas untuk bersanding dengan calon Walikota yang bakal ditetapkan. Beragam pendekatan mereka tempuh. Tidak menutup kemungkinan ada yang totorojolan untuk meraih tiket Wakil Walikota tersebut. Jika banyak peminat, besar peluangnya untuk terjadi lelang diantara mereka. Siapa berani bayar besar, tiket sudah menunggu.
Totorojolan bisa juga menggambarkan tindakan yang dilakukan seseorang supaya dirinya dapat perhatian. Dalam birokrasi Pemerintahan sikap dan tindakan totorojolan ini kurang disukai. Para birokrat di negeri ini sudah terbiasa dengan yang disebut “urut kacang”. Artinya, jika terekam ada seseorang yang totorojolan ingin dapat jabatan, besar kemungkinan dirinya bakalan dijadikan musuh bersama.

Tampilan totorojolan sendiri, bisa ditempuh lewat berbagai versi. Ada yang berupaya dengan mencuri adegan terhadap sebuah acara. Atau ada juga yang sengaja membuat acara supaya dirinya tampil mengesankan. Yang mencuri adegan biasanya akan menanpilkan diri yang paling keren di lingkungan kerjanya. Apa yang disampaikan dalam sebuah acara seolah-olah menunjukan diri sebagai yang paling menguasai masalah.

Sedangkan bagi mereka yang merancang sebuah acara, umumnya akan menjadikan dirinya sebagai bintang lapangan dalam acara tersebut. Semua orang diharapkan akan memberi penilaian atas pribadinya sebagai yang terbaik. Selain itu, dirinya pun ingin dikenal oleh pimpinannya, sehingga sekalinya ada kesempatan promosi jabatan, minimal sudah dikenal lebih dahulu oleh para penentu kebijakan.

Dalam dunia Partai Politik, tidak sedikit kader partai yang berperilaku totorojolan. Itu sebabnya, manakala berlangsung Munas atau Kongrea Partai Politik, banyak para pemula yang ingin duduk langsung menjadi Pengurus Partai Politik. Sebab, bila dirinya dapat duduk menjadi Pengurus partai, hal itu sama saja dengan telah mengantongi tiket untuk jadi Calon Legislatif Partai Politik yang dimasukinya.

Perilaku totorojolan, rupanya bukan cuma terjadi di negeri ini. Di negara dan bangsa-bangsa lain pun, perilaku ini sering terjadi. Totorojolan merupakan sikap dan tindakan yang bersifat universal. Totorojolan akan berkaitan dengan kepentingan dan keperluan seseorang guna “menasarkan diri” kepada publik, sehingga dirinya dikenal masyarakat.
Beberapa sahabat sempat mengutarakan pandangannya atas perilaku totorojolan ini. Pokok pertanyaannya adalah mengapa ada orang yang berperilaku totorojolan ? Apakah totolojoran merupakan sikap dan tindakan positip atau malah kebalikannya ? Untuk kasus-kasus tertentu, perilaku ini dapat saja ditempuh. Catatan sementara yang dapat kita bincangkan lebih lanjut adalah : benar totorojolan tidak diharamkan, selama tidak mengganggu kepentingan orang lain.

Sebentar lagi bangsa kita akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah secara serentak di seluruh tanah air. Tepatnya tanggal 27 Nopember 2024. Saat itulah seluruh warga bangsa akan memilih siapa diantara banyak calon, yang cukup pantas menjadi Gubernur, Bupati atau Walikota. Itulah alasannya, mengapa sering kita jumpai orang-orang yang totolojolan guna mengejar target pribadi atau golongan nya.

Hal ini lumrah, karena dalam sistem Pemilihan Kepala Daerah yang langsung dipilih rakyat, dibutuhkan adanya sikap proaktif dari mereka yang berhasrat untuk meraihnya. Sebagai salah satu upaya yang ditempuh, ya harus totorojolan agar dirinya dikenal oleh masyarakat secara luas. Seorang calon perlu tampil beda. Setidaknya dalam hal gagasan atau pandangan untuk memajukan daerah dan masyarakatnya.

Akhirnya perlu disampaikan, perilaku totorojolan, rupanya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sikap dan tindakan orang-orang yang ingin meraih kepentingan tertentu. Sebab ada kesan, tanpa totorojolan, mana mungkin dirinya akan dikenal. Totorojolan merupakan alat bantu untuk memasarkan diri. Ngak percaya ? Coba cermati sebentar lagi ada yang totorojolan ingin jadi Menteri nya Pak Prabowo Subianto.

(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).

 

Muhasabah Diri

Semangat SubuhSabtu, 5 oktober 2024 BismillahirahmanirahimAssalamu’alaikum wrm wbrkt MUHASABAH DIRI Saudaraku,Kadangkala dalam seharian kehidupan kita tak sadar ada tutur kata

Read More »

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Benar yang dikatakan Proklamator Bangsa Bung Karno ketika meletakan batu pertama pembangunan.Gedung Fakultas

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *