“Alhamdulillah angka kasus covid- 19 di Kabupaten Bandung sudab mulai melandai , yakni sekitar 2400 kaus dengan tingkat kesembuhan diatas rata-rata 300. Sementara Juni kemarin mencapai 6500 kasus,” ungkap Bupati Dadang Supriatna seusai upacara pengibaran Bendera Merah Putih di Lapangan Upakarti , Selasa, 17Agustus 2021.
Pihaknya menuturkan akan terus berupaya untuk memerdekakan warga Kabupaten Bandung dari pandemi covid-19. Salah satu upayanya yakni dengan pemulihan sektor kesehatan, sosial, serta ekonomi masyarakat. Serta untuk meningktkan herd immunity pihaknya akan terus melaksanakan program vaksinasi . Selain fokus pada daerah yang akan melaksanakan pilkades serentak, pihaknya juga akan menjadikan veteran sebagai sasaran vaksinasi selanjutnya.
Pelayanan pendidikan di Kabupaten Bandung di berbagai jenjang sampai saat berita ini diturunkan masih melaksanakan pembelajaran jarak jauh (pjj) atau melalui daring. Hal tersebut berkaitan dengan kondisi Kabupaten Bandung masi h berada di zona merah atau level 4
Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas bisa dilaksanakan diwilayah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-3, dan itu pun bisa terselenggara jika di satuan pendidikan tersebut jumlah vaksinasi warganya sudah mencapai minimal 70 persen. Jadi bukan hanya gurunya saja termasuk siswanya, bingga terbentuk herd immunity corona virus atau kekebalan kelompok terhadap virus corona. Jadi dengan herd immunity selurub kelompok bisa terlindungi dan bukan hanya kebal saja.
Sesuai pula dengan peodapat yang dikemukakan Retno Listyati Ketua Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bahwa untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) sekolah/ madrasah harus dapat memastikan diri vaksinasi nya minimal mencapai 70 persen . Menurutnya hal tersebut berkaitan dengan telah dilaksanakan program vaksinasi bagi anak usia 12 – 17 tahun
“Untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok minimal harus mencapai 70 persen dari populasi. ltulah sebabnya mengapa untuk membuka pembelajaran tatap muka terbatas di masa PPKM vaksinasinya harus melibatkan siswa. Dan hal ini sesuai pula dengan ketentuan yang digariskan badan kesebatan dunia (WHO),”ungkap Retno
Lanjutnya sesuai basil survey singkat KPAI menyebutkan bahwa anak-anak di beberapa dearah belurn bisa mendapatkan kesempatan untuk divaksin, hal tersebut berkaitan dengan beIum terpenuhinya percepatan dan penyediaan vaksin anak oleh pemerintah pusat
Padahal kata Retno pibaknya sangat mendukung pembelajaran tatap muka secepatnya dibuka. Namun apabila syarat vaksioasi sudah dipenuhi dahulu. “Saya yakin syarat lainnya di setiap satuan pendidikan sudah dipenuhi, bahkan dari jauh-jauh hari,”ungkapnya
“Tugas bagi setiap Kepala Daerah untuk membantu pemenuhan vaksinasi bagi seluruh siswa di daerahnya masing-masing,” ungkapnya lagi
Pemerintah pusat melalui surat keputusan bersama (SKB) empat Menteri,Kemendikbudristek Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, dan Mendagri telah mengeluarkan kebijakan tentang pelaksanaan pembelajaran tatap muka, tentunya bagi sekolah sekolah yang berada di wilayah PPKM level I – 3 diperbolehkan menjalankan PTM terbatas.
Masih variatifnya kondisi pandemi di berbagai daerah di Indonesia ternyata menjadi tantangan dan kendala cukup besar, namun hal tesebut harus secepatnya bisa diselesaikan, agar anak-anak bisa secepatoya pula mengikuti pembelajaran tatap muka. Semakin lama tertunda pelaksanaan PTM akan semakin memperburuk mental belajar siswa. Namun yang paling penting dilakukan saat ini oleh guru guru dan semua stake holder adalah upayakan jangan sampai terjadi lost contack guru dengan siswa. *** Bah