24 January 2025 10:22

Suara Lantang

Suara Lantang
(Tatang)
 
Negeriku dibanjiri informasi tiada henti 
Tsunami inspirasi berkreasi
Basa basi bagaikan pelangi
Hilir mudik mengusik hati
 
Nurani hanyalah sepercik api tanpa pemantik
Berjalan perlahan seirama sang Surya
seperti matahari, kota ini lambat merayap
tetapi gerah tetap memanjat
bertingkah dari atap ke atap
menyentuh segala, hingga angin
hingga nafas, hingga sampah
membusuk sepanjang siang
 
lenguh-lenguh pemacu beca
berpadu nada dengan sengal sengau pedagang ampas
nan ketakutan diterjang kering
 
ini hari panas bak diremas jemari api
menyengat meluas
kota kecil tak lagi berkeringat
basahnya habis sudah
dilalap kejayaan masa silam
 
ketika orang-orang masih setia
menata waktu dan penantian
pergi pagi pulang petang
ditatah kelabu asap cerobong pabrik
sesekali dering sirine memecah
jeritannya berpapasan dengan seorang penyair tua
yang terengah ditekan harapan
 
hampir tak sebait pun ditulisnya
tidak pula ode atau pujian
kecuali sekalimat saja:
“Aku bersamamu, Kadipaten,
hingga tak kutemukan lagi luka
saat Tuhan memanggilku pulang …!”
 
‘250922

PERTANIAN ISTIMEWA

PERTANIAN ISTIMEWA OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2026 sebagaimana

Read More »