6 October 2024 05:50
Sentuhan Qalbu

Pendidikan dari Kacamata Islam

“Pendidik dari Kaca Mata Islam”
Oleh Tana Saepudin, S.Pd
(Kominfo PGRI Kertasari)

Menjadi peran seorang pengajar sekaligus pendidik memiliki keutamaan yang banyak sekali. Diantaranya adalah bahwa mendidik adalah jalan dakwah para nabi dan rasul. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah ta’ala (yang artinya), “Katakanlah: Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikuti mengajak (kalian) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha Suci Allah dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik.” (QS. Yusuf: 108).

Keutamaan lain yang bisa diperoleh seorang pendidik adalah pahala yang tidak terputus, selama ilmu yang ia ajarkan terus diamalkan dan diajarkan kepada orang lain. Hal ini seiring dengan sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam
“Jika seorang manusia meninggal dunia, maka pahala amalnya akan terputus, kecuali tiga hal: Shadaqah Jariyyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakan kedua orang tuanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Untuk menjadi seorang pendidik yang Profesional dan Islami, hendaklah seorang guru memahami dan mengamalkan hal-hal berikut ini:

(1) Meniatkan Ikhlas karena Allah semata. Mengajarkan ilmu kepada orang lain merupakan salah satu jenis ibadah, yang mana ibadah tidaklah diterima kecuali dengan niat yang ikhlas dan mutaba’ah. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya akan mendapatkan dari apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

(2) Membekali Diri dengan Ilmu. Karena ilmu tidaklah didapat kecuali dengan belajar, maka membekali diri dengan ilmu sebelum mengajarkan merupakan seuatu kewajiban. Dan seorang guru tidak akan mampu mengajarkan ilmu yang ia tidak miliki/kuasai. Dalam sebuah pepatah Arab dikatakan, “Sesuatu yang tidak punya tidak bisa memberi apa-apa.” (Dinukil oleh Syaikh Albani dalam Kitab At-Tawassul Anwaa’uhu wa Ahkaamuhu hal.74)

(3) Menjadi Teladan yang Baik bagi Anak Didiknya. Wajib bagi seorang pendidik untuk membaguskan akhlaknya dan menjadikan dirinya sebagai teladan bagi anak didiknya, serta menjauhi akhlak yang buruk. Karena guru sosok yang menjadi publik pigur di depan anak didiknya, bahkan guru dipandang di masyarakat luas sosok yang dianggap serba bisa dalam menghadapi permasalahan.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik akhlaqnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Anak didik tidak akan menilai seorang guru hanya sekedar dari ucapan semata, namun ia juga akan melihat kesesuaiannya dalam akhlak dan perbuatannya. Berperilaku tidak sesuai dengan apa yang diucapkannya juga termasuk hal yang dimurkai oleh Allah.

Allah ta’ala berfirman (yang artinya),
“Hai orang-orang yang beriman, mengapa engkau mengatakan apa yang tidak engkau kerjakan. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa engkau mengucapkan apa-apa yang tidak engkau kerjakan.” (QS. Ash-Shaaf: 2-3)

(4) Amanah terhadap Pekerjaannya. Selain mampu menjadi teladan bagi anak didiknya, seorang pendidik hendaklah amanah dengan tugas yang diembankan kepadanya. Disiplin terhadap waktu, amanah terhadap pekerjaan, rapi dan bersih dalam berpakaian. Demikianlah selayaknya seorang pendidik.

(5) Berdo’a kepada Allah. Sebesar apapun keinginan dan usaha seorang hamba untuk menjadikan dirinya dan orang lain paham terhadap apa yang ia sampaikan, tetaplah ia berdoa kepada Allah sebagai pemberi hidayah kepada seseorang.

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah lah yang memberi petunjuk kepada orang yang dikehendakiNya.” (QS. Al-Qashas: 56)

(6) Bersikap Sabar menghadapi Perilaku Anak Didiknya. Dalam mengajar, seorang guru dihadapkan pada perilaku dan karakter siswa yang berbagai macam. Terkadang seorang guru dihadapkan pada siswa yang sangat sulit diatur. Namun demikian, seorang guru harus tetap sabar dalam mengarahkan anak didiknya, dan berusaha mencari solusi terbaik setiap permasalahan.

Demikianlah diantara kiat yang dapat menjadikan seorang guru menjadi Pendidik yang Profesional dilihat dari kaca mata Islami. Apalagi kita sekarang merupakan generasi pertama yang dikepung oleh perkembangan teknologi digital,maka untuk mengimbangi era tersebut pendidik sangat penting untuk meningkatkan kompetensinya dengan faktor-faktor lain, seperti dapat menguasai dan memanfaatkan teknologi dalam sistem pembelajaran, hal itu adalah tuntutan guru dalam mengimbangi Revolusi sistem pendidikan. Hal tersebut sangat dibolehkan, selama tidak bertentangan atau melanggar batas syari’at.
Demikian, ini hanyalah sedikit catatan ringan dari seorang guru Desa yang berpikir lokal tapi siap untuk bertindak global berdasarkan pengalaman dalam mendidik dan mengajar.
Catatan bagi yang sempat membaca, silahkan diambil jika ada manfaat, dan silahkan ditinggalkan jika ada yang kurang tepat di dalamnya.

Akhirnya, hanya kepada Allah-lah kita memohon taufiq-Nya. Semoga kita kaum Pendidik/guru bukan hanya terukir dalam syair sebagai sosok terpuji dan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Mungkin hal itu telah usang seharusnya di era abad 21 ini predikat seorang pendidik/guru itu ” Sosok yang wajib berkarya untuk generasi bangsa dengan ikhlas dan diberi jasa layak agar siap mendamping Revolusi sistem Pendidikan kolonial menuju Merdeka Belajar dengan utuh.

T@ns_jan23#

Muhasabah Diri

Semangat SubuhSabtu, 5 oktober 2024 BismillahirahmanirahimAssalamu’alaikum wrm wbrkt MUHASABAH DIRI Saudaraku,Kadangkala dalam seharian kehidupan kita tak sadar ada tutur kata

Read More »

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN

SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Benar yang dikatakan Proklamator Bangsa Bung Karno ketika meletakan batu pertama pembangunan.Gedung Fakultas

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *