Nunuk Suryani: Penerapan Kurikulum Merdeka Momentum Merefleksi dan Memperbaiki Praktik Pembelajaran
Nunuk Suryani: Penerapan Kurikulum Merdeka Momentum Merefleksi dan Memperbaiki Praktik Pembelajaran
HIBAR PGRI – Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Plt. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nunuk Suryani dalam sambutannya pada Sapa GTK: Episode 11 dengan tema “Pendaftaran Implementasikan Kurikulum Merdeka: Bersama Ciptakan Pembelajaran Berkualitas Bagi Semua” yang disiarkan langsung melalui Kanal YouTube Ditjen Kemdikbud RI, Rabu (15/2/2023).
Nunuk Suryani menuturkan bahwa ketika guru dan satuan pendidikan melaksanakan kurikulum merdeka itu menandakan bahwa semuanya telah memberi ruang dan waktu yang lebih banyak untuk pengembangan kompetensi peserta didik.
“Saya mengucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada bapak, ibu yang sudah melakukan Kurikulum Merdeka. Dengan melaksanakan Kurikulum Merdeka, kita semua telah memberi ruang dan waktu yang lebih banyak ntuk pengembangan kompetensi dan karakteristik peserta didik kita,” ungkap Nunuk Suryani.
“Semoga dengan Kurikulum Merdeka ini kita dapat melakukan perbaikan sistem pembelajaran dan dapat segera bangkit dari segala krisis pembelajaran,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Nunuk Suryani juga menjelaskan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka bukan soal administratif belaka seperti perubahan istilah dan format dokumen.
“Penerapan kurikulum ini bukan soal administratif belaka seperti perubahan istilah dan format dokumen. Penerapan Kurikulum Merdeka adalah momentum untuk merefleksikan dan memperbaiki praktik pembelajaran,” jelas Nunuk.
Kurikulum Merdeka pun mendorong para guru untuk menciptakan pembelajaran berkualitas, ungkap Nunuk, bahwa karena Kurikulum Merdeka ini berfokus pada materi esensial sehingga para guru tidak perlu terburu-buru dalam mengajar dan pembelajaran yang dilakukan pun bisa lebih mendalam.
“Kurikulum Merdeka mendorong guru untuk menciptakan pembelajaran berkualitas sesuai dengan kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan. Para guru tidak terburu-buru dalam mengajar dan pembelajaran bisa lebih mendalam karena KM ini berfokus pada materi esensial,” ucap Plt. Dirjen GTK ini.
“Capaian pembelajaran berfase dan jam pelajaran yang fleksibel mendorong pembelajaran yang menyenangkan dan relevan dengan kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan,” tambahnya.
Dengan adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), akan memberi waktu lebih banyak kepada guru untuk pengembangan kompetensi dan karakter melalui belajar kelompok seputar konteks nyata.
“Adanya P5 memberi waktu lebih banyak untuk pengembangan kompetensi dan karakter melalui belajar kelompok seputar konteks nyata. Dengan cara demikian, Kurikulum Merdeka bertujuan memberikan kesempatan kepada seluruh murid Indonesia untuk menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan berkarakter Pancasila,” tegas Nunuk Suryani.
Ia menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka adalah bagian dari transformasi pendidikan yang komprehensif.
“Semua ini adalah bagian dari transformasi pendidikan yang komprehensif tanpa adanya transformasi seperti ini kita tidak akan bisa mengatasi krisis belajar. Dan jika kondisi itu tidak diatasi secara tepat dan cepat kita tidak akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bagi semua murid kita,” tukas Nunuk Suryani.***(imn)
GELAR KARYA; SALAH SATU MISKONSEPSI P5
GELAR KARYA; SALAH SATU MISKONSEPSI P5Oleh: IDRIS APANDI(Praktisi Pendidikan) Salah satu miskonsepsi yang banyak terjadi dan dilaksanakan di sekolah terkait
Jangan Berhenti Berdo’a
CAHAYA FAJARKamis, 10 Oktober 2024 BissmillahirahmanirahimAssalamu’alaikum wr wbrkt Jangan Berhenti Berdoa keluargaku saudaraku sahabatku, yang dimuliakan oleh Allah Ta’ala…… Nabi saw bersabda :“Jangan Berhenti
PERUM BULOG PEDULI GIZI
PERUM BULOG PEDULI GIZI OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Tampilnya Perum Bulog mengantarkan kebaikan mengatasi stunting di berbagai daerah, tentu patut
Wapres Ma’ruf Amin Ungkap Tiga Capaian Utama di KTT ASEAN ke-44
HIBAR -Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menghadiri Sesi Pleno di Ruang 3 lantai 1, National Convention Center (NCC) Vientiane,
Rilis Logo, Tema, dan Theme Song Hari Santri 2024, Menag Ajak Terus Berjuang untuk Masa Depan
HIBAR -Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas hari ini meluncurkan logo peringatan Hari Santri 2024 dengan mengusung tema “Menyambung Juang
Presiden Jokowi Resmikan Pembukaan Peparnas XVII Tahun 2024
HIBAR -Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo menghadiri acara pembukaan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Tahun 2024 yang