20 January 2025 22:46
Opini dan Kolom Menulis

Mengenal Gaya Belajar Murid

MENGENAL GAYA BELAJAR MURID


Oleh Asep Suhendar

Salah satu faktor penting dalam mencapai keberhsilan proses pembelajaran bagi seorang guru adalah dengan mengenal karakteristik para siswanya. Mngenali siswa yang dimaksud adalah mengenal individu siswa ari sisi cara mereka belajar. Setiap siswa memiliki kecenderungan dalam hal gaya belajar dan hal ini sedikit banyak akan mampu membuat mereka melakukan proses belajar yang lebih baik. Sebagai guru tentunya kita sering menemui kasus di kelas di mana kita menemukan anak didik kita yang memilikikecenderungan tidak bisa duduk dalam kondisi tertib dalam waktu yang lama. Ada siswa yang sulit berkonsetrasi dalam belajar saat lingkungan belajarnya cukup riuh, namun ada juga siswa yang tetap bisa fokus pada pekerjaannya saat lingkungan di sekitarnya berisik.
Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh tipe-tipe gaya belajar yang dimiliki di mana gaya belajar ini bisa dipengauhi oleh habit atau kebiasaan di rumah, didikan keluarga, faktor toleransi diri terhadap lingkungan dan juga faktor genetis.
Dalam perspektif ilmu pendidikan yang sudah mapan, secara umum para murid memiliki berbabagi kecenderungan atauminat’ tertentu dalam belajar. Gaya be;ajar adalah sebuah cara yang khas yang dimiliki seorang murid atau peserta didik dalam melakukan proses belajar yang berkaitan dengan minat serta kecenderungan kesukaan saat mereka mempelajari suatu hal.
James dan Gardner mengungkapkan bahwa gaya belajar adalah cara yang kompleks di mana para siswa menganggap dan merasa paling efektif dan efisien dalam memproses, menyimpan dan memanggil kembali apa yang telah mereka pelajari (Ghufron dan Risnawita:2014). Sedangkan Ghufron dan Risnawita sendiri mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan gaya belajar adalah sebuah pendekatan yang menjelaskan mengenai bagaimana individu belajar atau cara yang ditempuh oleh masing-masing orang untuk berkonsentrai pada proses dan menguasai informasi yang sulit dan baru melalui persepsi yang berbeda (2014).
Dengan demikian kesimpulan yang bisa kita ambil tentang konsep gaya belajar adalah kekhasan cara individu dalam belajar atau mempelajari sesuatu agar dapat menguasai serta memahami aspek-aspek keilmuan yang telah dimiliki sebelumnya atau pun keilmuan yang relatif baru.

Macam-macam Gaya Belajar pada Siswa

Gaya belajar setiap individu akan bergantung pada beberapa faktor di antaranya adalah kebiasaan bawaan di rumah yang sengaja atau pun tidak sengaja terbentuk melalui pendidikan orangtuanya. Karakteristik gaya belajar ini akan berpengaruh kuat pada individu murid dan kemungkinan besar akan di bawa ke sekolah sebagai lingkunganbelajar formalnya yang baru. Habit belajar di rumah akan dibawa dengan konsep ‘copy paste’ jika orangtua mengajarkan gaya belajar tersebut secara ketat sera terstruktur. Contoh seorang anak yang dibiasakan untuk duduk manis saat belajar, memulai belajar dengan berdoa,tidak makan minum saat belajar termasuk pembiasaan tertib suasana belajar akan secara kuat berdampak pada gaya belajar mereka di sekolah.
Anak-anak dengan kecenderungan seperti ini akan relatif mengalami ketergantungan pada lingkungan saat belajar, akan lebih disiplin, dan mudah terganggu saat kondisi lingkungan tidak kondusif.
Berikut beberapa tipe/gaya belajar pada murid atau peserta didik.
1. Tipe Visual atau Spasial
Murid dengan kecenderungan belajar visual atau spasial akan lebih mudah memahami gambar-gambar objek tertentu, simbol visual dan juga tanda-tanda lainnya yang disensor oleh indera penglihatan. Kombinasi warna, bentuk serta dimensi visual akan cenderung lebih mudah dipahami bagi tipe pembelajar ini. Sebagai contoh dalam pengenalan materi bangun ruang dalam matematika dasar murid dengan tipe gaya belajar seperti ini akan lebih mudah memmahami jika dibantu dengan gambar-gambar serta objek konkret dengan dimeni serta warna-warna tertentu. Misalnya kita sajikangambar atau objek konkret bangun ruang balok dengan warna merah, kubus dengan warna biru, limas segitiga dengan warna hijau dan lain-lain. Pengenalan atau proses pembelajaran seperti ini akan lebih mudah diterima sebagai struktur kognitif tambahan jika pengalaman belajar mereka diarahkan dengan model pembelajaran yang mendasarkan pada aspek visual seperti itu.

2. Tipe Auditori
Murid yang memiliki kecenderunan gaya belajar auditory akan memiliki kemampuan lebih dalam memahami sesuatu jika materi disampaikan secara audio. Kemampuan konsentrasi mereka akan sangat baik jika materi disampaikan dengan penenkanan melalui pendengaran sebagai alat inderautamamereka dalammenerima rangsangan sekaligus informasi pengaya kognisi mereka. Murid dengan tipe ini juga memiliki kecenderungan untuk berpikir lebihmendalam dan mengaitkan struktur kognitif dalam pikiran mereka dengan membangun kaitan pengetahuan dalam pikiran mereka, melakukan rangkaian imaji ruang, bentuk, serta warna dalam pikiran mereka. Namun tipe seperti ini memiliki kelemahan jika kondisi lingkungann terlalu berisik, konsentrasi mereka akan cenderung terganggu dengan lebih.
Metode belajar yang baik bagi para murid dengan tipe ini adalah metode mendongeng atau berkisah, metode audio serta diskusi dalam kelompok terbatas.
3. Tipe Audio Visual
Gaya belajar selanjutnya adalah gaya belajar gabungan dari dua bentuk gaya, gaya belajar auditory dan visual. Murid dengan tipe seperti ini akan memiliki kecenderungan untuk tertarik dan menyukai proses pembelajaran yang melibatkan indera penglihatann dan pendenaran. Dua jenis indera ini menjadi peting sebagai alat sensor proses pembelajaran dalam menerima informasi saat proses pembeajaran. Fungsi auditori atau pun fungsi visual sama-sama memiliki peran kuat bagi tipe murid pembelajar seperti ini mengingat struktur kognitif yang telah dimiliki baik berupa informasi tunggal atau pun informasi kompleks telah didapat dengan baik dan tersimpan kuat dalam memori otak mereka. Kecenderungan pembelajar seperti ini akan menyukai tayangan berupa film pengetahuan serta bentuk media pemebelajaran lain yang mendukung rangsangan visual dan uditorinya termasuk pementasan drama, koreografi, dan juga metode role playing.
4. Tipe Kinestetik
Tipe gaya belajar Kinestetik atau pengunaan gerakan merupakan tipe belajar yang cenderung suka dengan kegiatan bergerak dan memiliki kecenderungan tidak bisa berdiamdiridalamwaktu lama untuk dipaksa beronsentrasi. Mereka akan lebih mampu mengingat, menghafal suatu materi kognitif dengan bantuan melakukan gerakan-gerakan tertentu, gerakan-gerakan yang dimaksud adalah gerakan anggota atau organ fisik mereka yang dapat membantu peningkatan pemahaman yang lebih baik. Murid-murid dengan gaya belajar seperti ini akan menyukai pelajaran yang tidak melulu memaksa mereka untuk duduk manis, konsentrasi pada objek tertentu dan lebih menyukai proses pembelajaran yang lebih menantang kreativitas berpikir atau berkreasi seperti seperti kesenian, praktikum di laboratoriun, kegiatan olahraga dan pelajaran yang sifatnya performansi gerakan tubuh dan sejenisnya.
5. Tipe Verbal-kebahasaan
Sesuai dengan istilahnya, kecenderugan siswa dengan gaya belajar verbal akan cenderung memiliki kesukaan terhadap materi-materi linguisitik pendukung pembelajaran. Pembelajaran bahasa akan cenderung disukai karena memangmenuntut keterampilan kebahasaan yang dirasa cocok dengan kenginginannya. Tipe pembelajar seperti ini sangat menyukai dalam menguraikan ide secara verbal, suka menulis dan mendeskripsikan sesuatu, meskipun saat mereka memiliki keterbatasan diksi atau skemata kognitif tertentu.
6. Tipe Logis-matematis
Murid dengan tipe belajar seperti ini memiliki kecenderungan kemampuan untuk mengaitkan skemata kognitif tertentu atau satu informasi dengan informasi lainnya secara logis, Mereka memiliki kecenderungan cara berpikir yang tertib, terstruktur, dan skematis. Pembelajar dengan tipe seperti ini memiliki karakteristik individu yang skeptis, tidak mudah mempercayai sesuatu sebelum aspek-aspek logis yang seolah dia persyaratkan masuk ke dalam logika berpikirnya. Mereka sangat menyukai kebenaran yang bersifat baku dengan pola pikir yang memang cenderung kaku dan tidak mudah menerima perubahan jika tidak benar-benar bisa diterima oleh akal mereka.

Manfaat Mengetahui Gaya Belajar
Setidaknya ada tiga manfaat dari mengetahui Gaya Belajar murid atau peserta didik. Manfaat tersebut di antaranya adalah:
1. Bagi siswa, dengan mengetahui gaya belajarnya, siswa diharapkan dapat menyerap informasi secara maksimal bergantung pada pembelajaran berlangsung sesuai gaya belajarnya. Namun hal ini tetap perlu pendampingan lebih baik dari guru atau pundari orangtua.
2. Bagi Guru, dengan mengetahui gaya belajar murid atau peserta didik akan sangat bermanfaat bagi pemilihan model pembelajaran atau metode pengajaran yang tepat bagi proses belajar para siswa. Walaupun hal ini tidak akan selalu berjalan mulus mengingat jumlah murid dalam satu kelas terhitung banyak. Maka jika kita memetakan per kelas terdapat 30 siswa misalnya, maka dengan proporsi yang merata, maka kemungkinan dari 30 siswa tersebut, maka akan ada 5 sampai 6 murid yang memiliki gaya belajar yang sama. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk dapat mengembangkan sebuah konsep belajar yang komprehensif dan menyentuh setiap individu murid. Hal ini juga akan mempengaruhi cara serta gaya guru dalam mengajar. Dalam kasus ini maka pilihan konsep pembelajaran berdiferensiasi bisa dilakukan sebagai alternatif bentuk pembelajaran yang dilakukan.
3. Bagi Orangtua Murid. Orangtua murid yang memiliki pengetahuan tentang gaya belajar putra-putrinya akan dapat membantu perkembangan kemampuan belajar putra-putrinya dengan optimal dengan catatan para orangtua memiliki concern yang baik tentang peningkatan kemampuan belajar putra putrinya tersebut. Dengan pengetahuan ini maka orangtua akan mengetahui keunggulanserta kelemahan yang dimilikioleh putra-putri mereka sehingga para orantua akan lebih bijak dalam merespon hasil belajar putra putri mereka. Ke depan dengan pengetahuan yang dimiliki maka para orangtua tidak akan menuntut anak-nak merela untuk pintar dan superior di semua bidang pelajaran melainkanakan meminta mereka untuk lebih berusaha keras jika mengalamikesulitanbelajar pada pelajaran tertentu. Di sisi lain jika orangtua mengetahu tentang gaya belajar sertakonsekuensi hasil belajar pada putra putri mereka makan mereka akan dapat membantu perkembangan lebih lanjut bagi kemampuan putra-putri mereka jika memiliki keunggulan dalam satu bidang tertentu. Contoh konkret otangtua yang mengenal anak serta gaya belajarnya tidak akan menuntut lebih anak-anaknya yang memiliki kelemahan pada pelajaran matematika dan hanya akan meminta anaknya untuk berusaha lebih demi pemahaman di bidang pelajaran tersebut, dan orangtua akan lebih bijak dengan membantu mengarahkan anak mereka untuk menekuni bidang pelajaran yang menonjol yang lebih disukainya semisal anak lebih ahli dan terampil dalam pembelajaran kesenian atau keolahragaan.

Manfaat mengenal karakteristik gaya belajar murid sangat besar untuk dapat membantu pengajar dalam menentukan keberhasilan atas pencapaian pembelajaran yang dilakukan. Oleh karena itu mendalami karakter gaya belajar murid pun merupakan sebuah tuntutan wajib bagi para pengajar profesional terkhusus dalam fase merdeka mengejar seperti saat ini.

MAN JADDA WAJADA

MUTIARA SHUBUH Senin, 20 Januari 2025 Bismillahirahmanirahim Asallamu’alaikum wrm wbrkt MAN JADDA WAJADA Saudaraku, “Man jadda wajadda” adalah pepatah dalam

Read More »

“BALUNGBANG”

“BALUNGBANG” OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Arti balungbang dalam bahasa Sunda adalah saluran air yang besar serta dalam untuk menampung air

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *