16 March 2025 19:09
Opini dan Kolom Menulis

KOMITMEN BERSAMA SERAP GABAH DAN BERAS

KOMITMEN BERSAMA SERAP GABAH DAN BERAS

OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA

Komitmen adalah janji atau kesepakatan untuk melakukan sesuatu, baik itu dalam bentuk tindakan, kegiatan, atau pengorbanan. Komitmen dapat dibuat oleh individu, organisasi, atau pemerintah, dan biasanya memiliki tujuan yang jelas dan spesifik. Lebih jauh dari itu, komitmen juga terkait dengan persoalan kehormatan dan tanggungjawab diantara yang mengembannys.

Dalam perkembangannya, komitmen dapat memiliki beberapa arti, antara lain pertama, komitmen dapat berarti janji untuk melakukan sesuatu, seperti janji untuk menyelesaikan proyek pada waktu yang telah ditentukan. Kedua,
komitmen dapat berarti kesepakatan antara dua atau lebih pihak untuk melakukan sesuatu, seperti kesepakatan untuk bekerja sama dalam proyek.

Ketiga, komitmen dapat berarti tanggung jawab untuk melakukan sesuatu, seperti tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Dan keempat, komitmen dapat berarti pengorbanan untuk melakukan sesuatu, seperti pengorbanan waktu dan sumber daya untuk menyelesaikan proyek.
Komitmen yang kuat dapat membantu meningkatkan kepercayaan, membangun hubungan yang lebih baik, dan mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Kaitannya dengan komitmen bersama serap gabah/beras dalam mendukung swasembada pangan di Jawa Bara, pada tanggal 4 Pebruari 2025 di Kantor Wilayah Perum Bulog Jawa Barat di Bandung, telah dilakukan komitmen bersama antara Sub Divre Perum Bulog se Jawa Barat dengan para mitra kerja Perum Bulog untuk menjemput gabah petani agar target yang ditentukan dapat tercapai.

Berdasarkan penugasan daro Perum Bulog, Kanwil Perum Bulog Jawa Barat telah dimintakan untuk dapat menyerap gabah sebesar 562 ribu ton dari total penyerapan nasional sebesar 3 juta ton setara beras. Penugasan ini cukup menantang. Sebab, selain jangka waktu hanya sekitar 3 – 4 bulan pencapaian target tersebut, ternyata iklim dan cuaca pun tampak kurang mendukung.

Beratnya pencapaian tugas tersebut, tentu menuntut kepada Kanwil Perum Bulog Jawa Barat untuk bekerja keras guna mewujudkan cita-cita diatas. Jawabannya, jelas tidak cukup hanya dengan membuat kesepakatan lewat tanda tangan bersama diantara para pemangku kepentingan yang terlibat dalam urusan penyerapan gabah dan beras petani.

Namun yang lebih dimintakan adalah sampai sejauh mana komitmen bersama diatas mampu dieksekusi dengan segera, sehingga tidak hanya sekedar omon-omon semata. Itu sebabnya, menjadi sangat relevan bila setelah dibangunnya komitmen bersama, Perum Bulog Jawa Barat segera meminta Sub Divre se Jawa Barat untuk melakukan kontrak dengan para pihak yang siap mendukung program penyerapan gabah petani.


Sebelum hal ini diterapkan ada baiknya kita cermati beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penyerapan gabah petani antara lain pertama, meningkatkan harga beli gabah dari petani dapat membuat mereka lebih termotivasi untuk menjual hasil panen mereka. Kedua, membuat sistem pembayaran yang efektif dan cepat dapat membantu petani mendapatkan pembayaran yang tepat waktu.

Ketiga, meningkatkan kualitas gabah yang diterima dari petani dapat membantu meningkatkan harga jual dan meningkatkan penyerapan gabah. Keempat, membuat sistem pemasaran yang efektif dapat membantu meningkatkan penyerapan gabah dan meningkatkan harga jual. Kelima, meningkatkan kerja sama dengan petani dapat membantu meningkatkan penyerapan gabah dan meningkatkan kualitas gabah.

Keenam, membuat sistem informasi yang efektif dapat membantu meningkatkan penyerapan gabah dan meningkatkan kualitas gabah. Ketujuh, meningkatkan kapasitas penyimpanan gabah dapat membantu meningkatkan penyerapan gabah dan meningkatkan kualitas gabah. Kedelapan, membuat sistem pengawasan yang efektif dapat membantu meningkatkan penyerapan gabah dan meningkatkan kualitas gabah.

Kesembilan, meningkatkan kerja sama dengan pihak lain, seperti perusahaan pengolahan gabah, dapat membantu meningkatkan penyerapan gabah dan meningkatkan kualitas gabah. Dan kesepuluh, membuat kebijakan yang mendukung penyerapan gabah petani dapat membantu meningkatkan penyerapan gabah dan meningkatkan kualitas gabah.

Berdasarkan kesepuluh langkah diatas, terlihat betapa banyaknya garapan yang harus ditempuh Perum Bulog sebagai operator pangan. Belum lagi yang berhubungan dengan tindak lanjut setelah penyerapan gabah dilakukan. Problem ikutannya terkait dengan proses penyimpanan gabah yang diserap. Dimana Perum Bulog akan menyimpannya ?

3 juta ton setara beras, bukanlah jumlah yang kecil. Di Jawa Barat sendiri, mencari gudang penyimpanan gabah sebesar 562 ribu ton, bukanlah upaya yang mudah untuk diwujudkan. Sekali pun TNI AD, telah menawarkan gudang yang mereka kelola atau aula yang tersedia di masing-masing kesatuan, ternyata untuk menyulapnya menjadi gudang gabah/beras, membutuhkan persiapan yang tidak gampang.

Sebagai bangsa pejuang, sangat keliru, bila kita menyerah kepada keadaan. Apa pun yang menghadang dan merintangi, kita harus mampu menghalaunya. Penyerapan gabah petani sebesar 3 juta ton setara beras, harus betul-betul dijadikan kepedulian kita bersama. Segala daya dan upaya harus dikerahkan untuk mencapai target yang ditetapkan.

Semoga harapan Presiden Prabowo untuk mencapai swasembada pangan dalam 3 tahun ke depan, bukan lagi hanya sekedar kemauan politik yang haslnya digunakan untuk kepentingan sesaat, tapi sepantasnyalah jika langkah ini pun merupakan pintu masuk ke arah perwujudan swasembada pangan, utamanya beras.

(PENULIS, KETUA DEWAN PAKAR DPD HKTI JAQA BARAT).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *