Jimmy Mobil Yang Kesepian

Oleh Siti Djulaeha, S.Pd,SDN Sukarasa Cileunyi

Di sebuah negeri mainan di desa Kereta. Tinggalah sebuah mobil muda bernama Jimmy. Ditemani ibunya yang bernama Marry yang sangat menyayanginya.

Jimmy mobil muda yang malas. Sebagai seorang anak usia Sekolah Dasar, dia tidak suka membaca dan menulis. Setiap pagi dia bangun terlambat, dan pergi ke sekolah pun dia terlambat.

Sangat sering dia bolos di sekolah. Dia suka bermain dengan teman temannya yang juga malas. Tanpa sepengetahuan ibunya, dia sering menangkap burung burung di hutan sampe sore hari kadang kadang malam hari.

Berbeda dengan Jimmy, Marry sang ibu sangat rajin bekerja pergi pagi pulang petang mencari kayu bakar, dan menjualnya untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Karena sepeninggal ayahnya Jimmy, Marry menjadi tulang punggung bagi keluarganya.

Di sekolah, ibu guru Jimmy sering bertanya kepada teman temannya di kelas, ke mana saja Jimmmy jarang hadir di sekolah.

Teman temannya tidak ada yang tahu ke mana Jimmmy dan apa alasannya tidak hadir di sekolah.

Ibu guru pun meminta teman temannya mnjemput Jimmy untuk berangkat ke sekolah bersama sama. Tetapi setibanya di rumah Jimmy, tidak ada yang mereka jumpai, bahkan sudah dipanggil berkali-kali tidak ada yang menjawab, dan pintu rumahnya pun tertutup rapat. Kemungkinan besar Jimmy masih tidur dan ibunya sudah pergi bekerja.

Keesokan harinya, Teman temannya datang lagi pada jam pulang sekolah. Lagi lagi tidak didapatinya Jimmy di rumahnya. Ada seorang tetangganya bilang Jimmy baru saja pergi bersama seorang teman sebayanya.

Beberapa hari kemudian teman teman Jimmy menyengaja datang lagi ke rumah Jimmy pada jam yang berbeda, beruntung didapatinya Jimmy sedang bersiap siap mau pergi menangkap burung di hutan.

” Apa kabar Jim?, Kamu mau pergi ya. Maaf kami mengganggu waktumu sebentar.” Tanya teman temannya. ” Oh iya kabar baik teman teman.” jawab Jimmy. “Kemana saja kamu selama ini, kamu jarang masuk sekolah?, Bu guru meminta kami mengajak mu berangkat sekolah bareng.” Sambung teman temannya. “Maaf ya teman teman saya sudah malas sekolah dan malas berfikir juga malas mengerjakan tugas.” Jawab Jimmy. “Oh iya, ibumu kemana, kenapa kamu tidak membantu ibumu membereskan rumah, kamu kan bisa membereskan baju-baju dan sampah-sampah yang berserakan itu?” Tanya teman temannya sambil melihat ke sekeliling ruangan yang berantakan. ” Itu dia, saya udah malas membantu ibu karena ibu suka menyuruh saya pergi sekolah dan mengerjakan tugas padahal saya malas dan saya kesulitan dalam mengerjakan tugas tugas sekolah.” jawab Jimmy. ” Jangan begitu dong Jim, kasihan ibu kamu dia maksudnya ingin yang terbaik untuk masa depan kamu.” Jawab teman temanya. “Ah sudahlah, kalian jangan menasehati saya, hidup saya biar saya yang tentukan, kalian jangan ikut campur urusan saya.” Tukas Jimmy marah. “Pergi kalian jangan ganggu saya lagi”. Tambah Jimmy.

Akhirnya teman temannya pergi dengan wajah kecewa terhadap Jimmy.

Tinggal lah Jimmy sendiri tanpa teman satupun karena semua orang tidak suka kepadanya.

———-
Penulis seorang pengajar di SDN SUKARASA kecamatan CILEUNYI kabupaten Bandung