Hati Hati Dalam Impor Beras
HATI-HATI BICARA IMPOR BERAS
OLEH : ENTANG SASTRAATNADJA
Menarik apa yang dirilis detik.news, tekad pemerintah untuk berhenti impor beras pada 2025 patut diapresiasi. Namun, tekad berhenti impor beras itu hendaknya berpijak pada prognosa yang penuh kehati-hatian dengan perhitungan akurat. Jangan lupa bahwa beras adalah komoditas paling sensitif, karena berkait langsung dengan kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Apapun model kebijakannya, pemerintah wajib memastikan bahwa ketersediaan beras harus selalu cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat, dan tentu saja dengan harga terjangkau. Beras adalah komoditas politis dan strategis, yang pengelolaannya butuh strategi khusus. Pemerintah jangan sampai main-main dalam melahirkan kebijakannya.
Jujur harus diakui, dunia perberasan di negeri ini, dalam beberapa tahun terakhir, seringkali muncul jadi misteri kehidupsn. Masalahnya, bukan hanya bangsa ini dilanda “darurat beras’, seperti anjloknya produksi, karena sergapan El Nino, namun ancaman krisis pangan global pun selalu membayangi kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
Suasana seperti ini, jangan sampai dibiarkan berlarut-larut. Pemerintah perlu sigap untuk mengatasinya. Untuk itu, menjadi sangat masuk akal jika Presiden Prabowo bersama Kabinet Merah Putihnya, secara tegas menjadikan swasembada pangan, utamanya beras, sebagai salah satu program prioritas yang perlu diraih dalam kurun waktu 3 tahun ke depan.
Mencermati situasi yang ada, keinginan menggapai swasembada pangan, utamanya beras, bukanlah hal yang mengada-ada, tapi berdasarkan kondisi yang tercipta, kita memang memiliki peluang besar untuk meraihnya. Tinggal sekarang, bagaimana kesungguhan segenap pemangku kepentingan sektor perberasan mampu menggarapnya dengan sungguh-sungguh.
Adanya hasrat untuk menyetop impor beras, sepertinya tidak segampang kita membolak-balik telapak tangan seperti anak-anak bermain “hom pim pah”. Banyak faktor yang perlu dijadikan pertimbangan. Sebagai gambaran, dari mana kita akan mendapatkan beras, jika tahun depan kita menyetop impor, padahal produksi beras di dalam negeri, tidak mencukupi kebutuhan dalam negeri ?
Hal ini sangat penting untuk diselami lebih dalam. Pernyataan swasembada pangan, utamanya beras, bukan serta merta kita harus menghentikan impor beras, tapi yang lebih penting ditempuh adalah sampai sejauh mana, dalam waktu yang sesegera mungkin, kita dapat mencapainya. Inilah sebetulnya tugas dan kewajiban kita yang perlu dibuktikan dalam kehidupan.
Memang, banyak diantara warga bangsa yang “alergi” dengan kebijakan impor beras. Banyak suara miring yang disampaikan terkait dengan pelaksanaan impor beras. Mulai dari adanya perburuan rente dari pihak-pihak tertentu, hingga adanya dugaan permainan harga yang dilakukan para pelaku impor. Bahkan ada yang menuding, impor beras merupakan permainan politik pangan tingkat tinggi.
Terlepas dari seabreg adanya suara sumir terkait impor beras, namun secara jujur harus diakui, impor beras merupakan langkah pamungkas untuk menyelamatkan bangsa dari keberlanjutan nyawa kehidupannya. Artinya, dari mana lagi warga bangsa akan memperoleh beras jika tidak dilakukan impor, sedangkan produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan ?
Seorang sahabat malah menyatakan impor beras merupakan “dewa penolong” ketika bangsa kita mengalami kesulitan beras. Ini perlu dipahami dengan seksama, karena bagi sebagian besar masyarakat di negeri ini, beras merupakan mati dan hidupnya suatu bangsa. Artinya, jangan sampai kita kekurangan beras, apalagi menghilang dari pasar.
Atas gambaran demikian, impor beras pun sering menjadi “kebencian sosial” sekaligus juga dicintai Pemerintah pada saat-saat tertentu. Pemerintah terpaksa mengandalkan impor beras guna menutupi kebutuhannya. Untuk tahun ini misalnya, Pemerintah merencanakan impor beras hampir mendekati angka 5 juta ton. Sampai Oktober 2024 telah terealisasi impor beras sejumlah 3,6 juta ton.
Impor beras untuk tahun ini, betul-betul tidak bisa dihindari. Kebutuhan beras dalam negeri tampak semakin membengkak, baik untuk konsumsi, cadangan atau pun program khusus lainnya. Antisipasi Pemerintah untuk merencanakan impor beras patut diberi acungan jempol. Bayangkan, bila tidak dilakukan impor, maka dari mana lagi kita akan mendapatkan beras ?
Data Kerangka Sampling Area (KSA) BPS pun memprediksi produksi beras nasional untuk tahun 2024 bakal lebih rendah dibandingkan dengan produksi tahun 2023. Anehnya, sejak beberapa waktu lalu, Pemerintah telah berusaha menggenjot produksi beras setinggi-tingginya, tapi kenapa yang terjadi produksi berasnya malah menurun ? Kok, bisa tojai’ah begitu !
Ya, mestinya dengan genjotan itu, produksi beras secara nasional akan meningkat. Kementerian Pertanian dan Dinas-Dinas Pertanian di daerah, terlihat sudah berjuang keras melahirkan jurus-jurus terbaiknya. Sayang, jika melihat prediksi KSA BPS, segala macam ihtiar yang ditempuh, seperti yang tidak berdampak apa-apa. Produksi malah melorot, bukan naik.
Lalu, bagaimana kondisinya dengan tahun depan ? Inilah yang butuh pencermatan kita bersama. Jika iklim dan cuaca tidak berpihak ke dunia pertanian, boleh jadi kita tetap harus membuka kran impor beras. Kita jangan buru-buru menghentikan kebijakan impor beras. Cuma, ceritanya akan lain, jika kita mampu menggenjot produksi setinggi-tingginya menuju swasembada.
(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).
Komisi X Prihatin dengan Aksi ASN di Kemendiktisaintek, Desak Evaluasi Internal & Dialog Terbuka
HIBAR -Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa yang terjadi di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan
Hetifah Apresiasi Superaplikasi Rumah Pendidikan: Langkah Nyata Kebijakan Berbasis Data
HIBAR -Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengapresiasi Peluncuran Cetak Biru Transformasi Digital Rumah Pendidikan di Kompleks Kemendikdasmen RI,
Contoh Desain Pembelajaran Deep Learning Berbasis Hots dan Menguatkan Literasi Numerasi
Contoh Desain Pembelajaran Deep Learning Berbasis Hots dan Menguatkan Literasi Numerasi Oleh Idris Apandi Diunduh melalui tautan dibawah
Percepatan Penanganan Bencana, Kang DS Instruksikan BPBD Usulkan Pembangunan Gudang Peralatan dan Logistik
HIBAR– Bupati Bandung Dadang Supriatna turut menyampaikan apresiasinya atas kinerja jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung selama ini.
Bangun Infrastruktur PJU Tahun Ini, Bupati Bandung Bikin Terobosan dengan Skema KPBU
HIBAR– Bupati Bandung Dadang Supriatna membuat terobosan lagi untuk pembangunan infrastruktur Penerangan Jalan Umum (PJU) yang siap direalisasikan tahun 2025
Ayo Ikuti Tantangan Literasi 2025
Bismillah Hi sahabat Literasi, Ayo ikuti Program Tantangan Literasi 2025, Program menarik dan penghargaan bagi siswa, guru serta para pegiat