Hari ketika semua isi hati ditampakkan
Dede Ridwan,S.Pdi
Dalam kehidupan dunia ini terdapat banyak hal yang tersembunyi, tidak terlihat dan tidak kita ketahui. Termasuk isi hati setiap orang, mustahil kita bisa mengetahui dengan pasti isi hati setiap orang, karena dia tidak terlihat dan tidak bisa diraba.
Adapun pada hari kiamat nanti, semua isi hati akan dilahirkan, ditampakkan dan diperlihatkan. Sebagaimana Firman Allah swt:
وَحُصِّلَ مَا فِي الصُّدُورِ (10)
Artinya: Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada, (QS. Al-Adiyat, 10)
Mengenai tafsir ayat ini saya kutip beberapa penjelasan dari ahli tafsir sebagai berikut:
Imam Ibnu Katsir mengatakan :
قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَغَيْرُهُ: يَعْنِي أَبْرَزَ وَأَظْهَرَ مَا كَانُوا يُسِرُّونَ فِي نُفُوسِهِمْ،
Ibnu Abbas dan yang lainnya berkata (mengenai makna ayat diatas) yaitu melahirkan/mengeluarkan dan menampakkan apa yang mereka sembunyikan dalam diri-diri mereka. Ibnu Katsir,8/467
Artinya semua akan ditampakkan, diperlihatkan apa yang sekarang tersembunyi di dalam hati-hati kita.
Dari penjelasan diatas muncul beberapa pertanyaan, *pertama* : apa yang akan ditampakkan dan diperlihatkan dari isi hati itu? Terkait masalah ini terdapat penjelasan dalam tafsir al-Munir sebagai berikut:
بيّن ما في القلوب من الكفر والإيمان، والشر والخير والعزائم والنوايا، وتخصيص ذلك لأن القلوب هي الأصل
Dijelaskan apa yang ada dalam hati-hati dari kekufuran, keimanan, kejelekan, kebaikan, tekad dan niat-niat. Dikhususkan hal itu karena hati adalah pokok asal. Tafsir al-Munir,30/369
*Kedua* : untuk apa siperlihatkan dan ditampakkan? Tentunya untuk menerima balasan dari Allah swt. Yang baik (beriman dan beramal shaleh) dibalas dengan pahala. Yang jelek (kufur dan maksiat) dibalas dengan azab. Sebagaimana ditegaskan dalam tafsir Ibnu Athiyah:
تمييزه وكشفه ليقع الجزاء عليه من إيمان وكفر ونية،
Memisahkannya dan mengungkapnya (antara yang baik dan yang buruk) supaya diberi balasan dari iman, kufur, dan niat…(Tafsir Ibnu Athiyyah, 5/515)
Termasuk amalan-amalan hati akan ditampakkan semuanya untuk menerima balasannya.
Syaikh Utsaimin berkata:
أي ما في القلوب من النيات، وأعمال القلب كالتوكل، والرغبة، والرهبة، والخوف، والرجاء وما أشبه ذلك. وهنا جعل الله عز وجل العمدة ما في الصدور
Maknanya: Apa-apa yang ada dalam hati-hati berupa niat-niat dan perbuatan-perbuatan hati seperti tawakal, harapan dan kecemasan, rasa takut dan harapan juga yang semisalnya. Dan di sini Allah ‘Azza Wa Jalla menjadikan dasar patokan apa yang ada di dalam hati, sebagaimana firman Allah ta`ala:
يوم تبلى السرائر. فما له من قوة ولا ناصر [الطارق: 9، 10] .
Pada hari dinampakkan segala rahasia, maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu suatu kekuatan pun dan tidak (pula) seorang penolong.”(QS. At-Thariq: 9-10)
*Amalan hati adalah penentu balasan di hari kiamat* .
لأنه في الدنيا يعامل الناس معاملة الظاهر، حتى المنافق يعامل كما يعامل المسلم حقًّا، لكن في الآخرة العمل على ما في القلب، ولهذا يجب علينا أن نعتني بقلوبنا قبل كل شيء قبل الأعمال؛ لأن القلب هو الذي عليه المدار، وهو الذي سيكون الجزاء عليه يوم القيامة،
Karena ia berinteraksi dengan manusia secara lahiriyah saja, sampai pun orang munafik dia berinteraksi seperti layaknya muslim sesungguhnya. Tetapi di akhirat kelak, amalan tergantung apa yang ada di hati.
Oleh karenanya wajib bagi kita memperhatikan hati-hati kita sebelum segalanya, sebelum amalan-amalan kita. Karena hatilah yang menjadi porosnya, amalah hatilah yang akan menjadi penentu balasan di hari kiamat, oleh karenanya Allah berfirman: وَحُصِّلَ مَا فِي الصُّدُورِ ” dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada,”
*Jasad yang tersembunyi akan dikeluarkan sebagaimana niat-niat yang tersembunyi akan ditampakkan.*
Jasad yg sudah terkubur ditanah dan tersembunyi pada hari kiamat nanti akan tampak keluar semuanya, seperti halnya segala yang disembunyikan oleh hati manusia, pada hari kiamat akan dibongkar dan ditampakkan. Inilah diantara bentuk munasabah ayat sebelumnya (ayat 9) dengan ayat yang sedang kita bahas. Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Utsaimin :
ومناسبة الآيتين بعضهما لبعض أن بعثرة ما في القبور إخراج للأجساد من بواطن الأرض، وتحصيل ما في الصدور إخراج لما في الصدور، مما تكنه الصدور، فالبعثرة بعثرة ما في القبور عما تكنه الأرض، وهنا عما يكنه الصدر، والتناسب بينهما ظاهر.
Kaitan antara ke dua ayat (yaitu ayat 9 dan 10) adalah bahwa dibangkitkan apa-apa yang ada di kubur adalah keluarnya jasad-jasad dari perut bumi, dan dimunculkannya apa-apa yang ada di dada adalah mengeluarkan apa-apa yang ada di dada dari apa-apa yang disembunyikan oleh dada-dada. Maka kebangkitan adalah keluarnya apa-apa yang ada dalam kubur yang disembunyikan oleh bumi dan ini (ayat berikutnya menjelaskan) keluarnya apa yang tersebunyi dalam dada, sehingga (dengan uraian ini) keserasian antara kedua ayat ini jelas. (Tafsir Juz Amma, 294)
Termasuk amalan amalan yang bernilai pahala tetapi motivasi melakukannya karena riya dan ingin popularitas akan ditampakkan juga pada hari kiamat.
Sebagaimana Sabda Rasulullah saw:
مَنْ قَامَ مَقَامَ رِيَاءٍ وَسُمْعَةٍ رَاءَى اللهُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَسَمَّعَ
Barangsiapa yang berlaku riya dan sum’ah, maka pada Hari Kiamat nanti Allah akan memperlihatkan dan memperdengarkannya). (HR. Ahmad, 22322. Dari Abu Hindin ad-Dari` secara marfu`)
Dalam hadis tersebut terkandung ungkapan kinayah, dimana Allah swt akan mempermalukannya karena murka Allah kepadanya. (وَهُوَ كِنَايَةٌ عَنْ إِفْضَاحِهِ إِيَّاهُ النَّاشِئِ عَنْ مَقْتِ اللَّهِ). (Mirqatul Mafatih, 8/3159)
Untuk hari ini sulit bagi kita mengetahui mana munafiq dan mana yang benar benar beriman, mana yang ikhlas dalam menjalankan agama, dan mana yang hanya sekedar riya’ dan sum’ah.
Tetapi pada hari kiamat nanti akan ditampakkan hakikat sebenarnya apa yang ada dalam hati masing masing.
Penyusun : Dede Ridwan
Jum’at, 09 Desember 2022
10.53 WIB