Berupaya Keras Menuju Ridonya
MUHASABAH SHUBUH
Rabu, 29 Mei 2024
Bismillahirahmanirahim
Asallamu’akaikum wrm wbrkt
BERUPAYA KERAS MENITI TANGGA MENUJU RIDHO-NYA
Saudaraku,
Keberadaan kita di dunia ini hanyalah sementara. Umur dunia ini sangatlah terbatas. Kehidupan di dunia ini hanyalah fana. Sementara waktu terus berjalan tanpa dapat dihentikan, dan umur kita hanyalah terbatas. Umur kita lebih pendek dari umur dunia ini. Kita diam, waktu tidak diam. Ia akan terus berjalan. Kita bergerak, waktu pun juga akan bergerak. Lantas, apa yang seharusnya kita lakukan?
Kita hanya memerlukan ridha Allah Azza wa Jalla. Visi kita selama di dunia ini adalah meraih ridha Allah Azza wa Jalla. Jika Allah Azza wa Jalla telah ridha dengan setiap detik waktu yang kita lalui di dunia ini, insyaAllah kebahagiaan akan menyelimuti diri kita. Allah Azza wa Jalla berfirman, :
“Maka adakah orang yang mengikuti keridaan Allah sama dengan orang yang kembali membawa kemurkaan dari Allah dan tempatnya di neraka Jahanam? Itulah seburuk-buruk tempat kembali.”
(QS. Ali ‘Imran: 162)
Masalah selanjutnya adalah, bagaimana cara meraih ridha Allah Azza wa Jalla tersebut? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa ridha Allah Azza wa Jalla dapat diraih dengan memperbanyak amalan hati yang selanjutnya mengaktualisasikannya dalam amalan lisan dan anggota badan…
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الْأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا
“Sesungguhnya Allah sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan _tahmid_ (Alhamdulillah) sesudah makan dan minum.”
(HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
“Sungguh seorang hamba akan mengucapkan sebuah kalimat yang diridhai Allah, suatu kalimat yang ia tidak memedulikannya, namun dengannya Allah mengangkatnya beberapa derajat. Dan sungguh, seorang hamba akan mengucapkan sebuah kalimat yang dibenci oleh Allah, suatu kalimat yang ia tidak memedulikannya, namun dengannya Allah melemparkannya ke dalam neraka.”
(HR. Al-Bukhari No. 6478)
Selain dengan berkata yang baik, cara meraih ridha Allah Azza wa Jalla berikutnya adalah dengan berbuat baik kepada orang tua. _Birrul walidain._
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan bahwa bagi anak, ridha Allah Azza wa Jalla tergantung kepada ridha orang tua. Dari sahabat Abdullah bin Amru radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua, murka Allah tergantung pada murka orang tua.”
(HR. At-Tirmizi No. 1899. hadits ini derajatnya hasan)
Saudaraku,
Barangsiapa yang mentaati Allah Azza wa Jalla niscaya mendapatkan balasan yang sempura berupa kebaikan-kebaikan, dan barangsiapa yang memaksiati (yakni tidak taat kepada Allah) niscaya mendapatkan azab yang keras. Allah Azza wa Jalla mengabarkan bahwa diri-Nya tidak butuh terhadap para hamba, akan tetapi para hamba itulah yang butuh kepada Allah Azza wa Jalla dalam semua keadaanya, karena Dia adalah Pencipta dan Pemberi Rezeki mereka. Allah Azza wa Jalla adalah dzat yang Maha Adil, semua ketetapan-Nya berlandaskan pada keadilan-Nya. Allah Azza wa Jalla berfirman, :
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan.”
(QS. Al-Fusshilat: 34)
Saudaraku,
Allah Azza wa Jalla berfirman, :
“Dan takutlah pada hari ketika kamu semua dikembalikan kepada Allah Azza wa Jalla, kemudian setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, dan mereka tidak didzalimi.”
(QS. Al-Baqarah: 281)
Ayat ini merupakan ayat yang terakhir turun kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan disebutkan bahwa Rasullah wafat sembilan hari setelah turun ayat tersebut. Ini menunjukkan konsep keadilan yang Allah jelaskan kepada para hamba-Nya, di mana setiap hamba akan mendapatkan balasan yang sesuai dengan amal perbuatannya…
Saudaraku,
Allah Azza wa berfirman, :
“Maka barangsiapa yang beramal kebaikan seberat _dzarrah_ pun, niscaya dia akan melihat balasannya, Dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan seberat _dzarrah_ pun, niscaya dia akan melihat balasannya.”
(QS. Al-Zalzalah: 7-8)
Ini adalah balasan bagi yang berbuat baik dan jelek, walaupun yang dilakukan adalah sebesar _dzarrah_, maka itu akan dibalas. Maka lebih pantas lagi jika ada yang beramal lebih dari itu dan akan dibalas. Allah Azza wa Jalla berfirman, :
”Dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis).”
(QS. Al Kahfi: 49)
Kata Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashr As Sa’di, ”Ayat ini memotivasi untuk beramal baik walaupun sedikit, begitu pula menunjukkan ancaman bagi yang beramal jelek walaupun itu kecil.” Allah Azza wa Jalla berfirman, :
“Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan selalu mengingkari ayat-ayat Kami.”
(QS. Al-A’raaf: 8-9)
Saudaraku,
Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengenal, Allah Azza wa Jalla benar-benar tahu siapa yang bertakwa secara lahir dan batin, atau yang bertakwa secara lahiriyah saja, namun tidak secara batin, Allah Azza wa Jalla pun akan membalasnya sesuai realita yang ada. Allah Azza wa Jalla berfirman, :
“Barangsiapa yang mengerjakan amal yang shaleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya.”
(QS. Al-Fusillat: 46)
Allah Azza wa Jalla berfirman, :
“Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus, ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.”
(QS. Al-Insan: 3)
Saudaraku,
Surga adalah tempat yang penuh dengan kebahagian, yang Allah Azza wa Jalla persiapkan untuk hamba-Nya yang beriman lagi bertakwa, berupaya keras meniti tangga menuju ridha-Nya. Di dalamnya terdapat kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terbayangkan oleh hati manusia. Neraka adalah tempat azab yang Allah Azza wa Jalla persiapkan untuk para hamba-Nya yang ingkar lagi zalim, di dalamnya penuh dengan berbagai siksaan yang tidak terbayangkan oleh hati manusia. Para penghuni surga dan neraka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya…
Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa meniti tangga menuju ridha-Nya…
Aamiin Ya Rabb.
Wassalamu’alaikum
GELAR KARYA; SALAH SATU MISKONSEPSI P5
GELAR KARYA; SALAH SATU MISKONSEPSI P5Oleh: IDRIS APANDI(Praktisi Pendidikan) Salah satu miskonsepsi yang banyak terjadi dan dilaksanakan di sekolah terkait
Jangan Berhenti Berdo’a
CAHAYA FAJARKamis, 10 Oktober 2024 BissmillahirahmanirahimAssalamu’alaikum wr wbrkt Jangan Berhenti Berdoa keluargaku saudaraku sahabatku, yang dimuliakan oleh Allah Ta’ala…… Nabi saw bersabda :“Jangan Berhenti
PERUM BULOG PEDULI GIZI
PERUM BULOG PEDULI GIZI OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Tampilnya Perum Bulog mengantarkan kebaikan mengatasi stunting di berbagai daerah, tentu patut
Wapres Ma’ruf Amin Ungkap Tiga Capaian Utama di KTT ASEAN ke-44
HIBAR -Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menghadiri Sesi Pleno di Ruang 3 lantai 1, National Convention Center (NCC) Vientiane,
Rilis Logo, Tema, dan Theme Song Hari Santri 2024, Menag Ajak Terus Berjuang untuk Masa Depan
HIBAR -Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas hari ini meluncurkan logo peringatan Hari Santri 2024 dengan mengusung tema “Menyambung Juang
Presiden Jokowi Resmikan Pembukaan Peparnas XVII Tahun 2024
HIBAR -Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo menghadiri acara pembukaan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Tahun 2024 yang