3 November 2024 17:27
Berita DaerahSastra dan Budaya

Atraksi Barongsai Tonggak Bangkitkan Pariwisata dan Ekraf Kabupaten Bandung

Atraksi Barongsai Tonggak Bangkitkan Pariwisata dan Ekraf Kabupaten Bandung

Previous
Next

 

HIBAR PGRI- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung berkolaborasi dengan Perhutani menggelar event Barongsai Tonggak di kawasan wisata alam Kawah Putih Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung, Sabtu (28/1/23) sebagai upaya membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) di Kabupaten Bandung.

Event ini juga merupakan langkah percepatan kebangkitan pariwisata yang selaras dengan harapan Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna dan Menteri Pariwisata dan Ekkraf Sandiaga S Uno.

Kepala Disbudpar Kab. Bandung H. Wawan A Ridwan mengatakan, pagelaran barongsai tonggak sengaja digelar di kawasan wisata alam, khususnya di Kawah Putih Rancabali dalam upaya lebih menarik perhatian wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut.
“Dengan adanya atraksi barongsai tonggak ini, akan menambah animo masyarakat untuk datang ke lokasi wisata,” kata Wawan
Minggu (29/1/23).

Menurut Wawan para wisatawan tertarik untuk datang melihat atraksi barongsai tonggak sekaligus melihat destinasi pesona keindahan wisata alam Kabupaten Bandung.

Wawan juga mengungkapkan dengan adanya berbagai pagelaran seni sepertu barongsai tonggak maupun pagelaran seni lainnya tentu akan membangkitkan ekonomi kreatif yang ada di kawasan wisata alam. “Apalagi di kawasan destinasi wisata Kawah Putih banyak sekali masyarakat yang terlibat. Barongsai ini adalah salah satu subsektor ekraf, tentunya akan menarik animo masyarakat untuk datang ke kawasan wisata. Mereka akan hadir dan berbelanja produk- produk ekraf yang dihasilkan oleh masyarakat sekitar dan berbelanja produk kuliner,” tutur Wawan.

Wawan mengungkapkan even berdampak positif karena , menunjukkan kebangkitan dunia pariwisata setelah dicabutnya PPKM oleh Presiden pada akhir Desember 2022 lalu.
“Bisa dibuktikan dengan kunjungan wisatawan dari luar kota menuju Bandung Selatan, melalui pemantauan arus kendaraan yang masuk melalui Tol Soroja cukup padat. Baik dari arah Bandung menuju Soreang pada Sabtu pagi hari, maupun maupun sebaliknya dari arah Soreang menuju Bandung pada sore hari setelah mereka pulang berwisata dari kawasan Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali,” tuturnya.

Wawan berharap melalui pagelaran even barongsai tonggak ini, kedepannya dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di Kabupaten Bandung
“Apalagi pada tahun 2023 ini, kita akan menghadapi beberapa even besar yaitu Piala Dunia U-20, City Sanitation Summit XXI tahun 2023 dan Festival Olahraga Tradisional (Fornas),” katanya.

Oleh karenanya Wawan berpesan agar masyarakat Kab. Bandung bersiap diri dalam menghadapi berbagai even tersebut.
“Ini merupakan peluang untuk kita membangkitkan perekonomian dengan datangnya para wisatawan dari Indonesia maupun internasional,” ungkapnya.

Wawan menyebutkan atraksi barongsai tonggak yang digelar ini mendapat perhatian para wisatawan mancanegara, di antaranya dari Taiwan, Jerman, Swedia, Prancis, dan Belanda. “Mereka sengaja datang kesini, seperti halnya pada bulan Juni ketika ada panen raya kopi. Para wisatawan asal Belanda datang ke Desa Wisata Alamendah,” ujarnya.

Pada hari Sabtu ini, kata dia, sekitar 20 wisatawan mancanegara termasuk kelima negara tersebut hadir di Desa Wisata Alamendah.
“Mereka sangat terkesan dengan keramahan para pengurus yang ada di Desa Wisata Alamendah,” katanya.

Sesuai arahan Bupati Bandung, Wawan menuturkan, bahwa kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif, pasca pandemi Covid-19, harus dilakukan dengan gerak cepat, gerak bersama dengan memanfaatkan semua potensi melalui pola pentahelix dengan jargon Bedas (bangkit, edukatif, dinamis, agamis dan sejahtera). Selain itu, berbudaya, berwisata dan beraksi.

Perlu disampaikan pada event barongsai tonggak ini juga turut dimeriahkan oleh tarian kolosal, Seniman dan budayawan Yogyakarta dari Badan Penghubung Daerah Istimewa Yogyakarta.***(imn)

“BEAS PERELEK”

“BEAS PERELEK” OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Perelek adalah tradisi masyarakat Sunda yang dilakukan dengan mengumpulkan beras atau uang dari warga yang

Read More »

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *