HIBAR PGRI– Madrasah Ibtidaiyah Perguruan Islam Kecamatan Cikancung, adalah satu-satunya peserta yang mengikuti tantangan literasi dari Kementrian Agama. Ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri, seperti yang dikatakan oleh Pengawas Kementerian Agama Kecamatan Cikancung, Tatang Hidayat, M.MPd,
“Kami merasa bangga bisa turut ambil bagian menjadi peserta tantangan literasi dari sekian banyak MI dibawah binaannya, dan berharap semoga bisa lebih banyak lagi MI yang mengikuti kegiatan ini pada tahun-tahun berikutnya.” ujarnya, Sabtu (14/10).
Sementara K3S Kecamatan Cikancung berharap semoga masyarakat termotivasi dalam membaca dan kegiatan ini berlanjut terus memberikan kegiatan yang bermanfaat. Buku yang dibaca semakin beragam, untuk meningkatkan daya tarik anak dalam membaca. Selain itu, diharapkan adanya peningkatan minat baca di masyarakat setelah ada tantangan ini.
Senada dengan apa yang disampaikan oleh K3S, Pengawas SD Kecamatan Cikancung, Hj. Tuti Sumiati S.Pd, MM. berharap semoga kegiatan literasi Leksam menjadi motivasi kepada peserta didik, guru, dan masyarakat luas.
“Dari 40 SD Negeri dan 1 SD Swasta yang terdapat di Kecamatan Cikancung,
17 sekolah ikut serta dalam kegiatan tantangan, dan 12 sekolah lolos mengikuti kegiatan monitoring dan evaluasi. Kegiatan literasi dan numerasi mempengaruhi rapor sekolah. Oleh karena itu, peningkatan minat baca diharapkan, pada akhirnya dapat meningkatkan mutu rapor sekolah.” katanya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kecamatan Cikancung menyampaikan rasa bahagianya karena bisa turut mendukung lancarnya kegiatan ini, sebagai evaluasi dari kinerja stakeholder dan seluruh warga masyarakat.
Minat baca harus ditingkatkan, berikan contoh yang baik kepada anak didik. Jangan lebih mengedepankan gadget yang tidak bermanfaat.
Dan untuk sekolah yang belum turut serta dalam kegiatan ini, diharapkan bisa ikut ambil bagian pada tahun depan. Untuk sekolah yang tidak lolos tantangan, harus dicari tahu kendala dan hambatannya, kenapa tidak lolos tantangan.
Seluruh peserta merasa sangat senang dan antusias mengikuti kegiatan ini, terbukti dengan banyaknya hasil karya yang dipamerkan dalam pameran karya peserta tantangan literasi yang kreatif, inovatif, dan beragam. Terutama pemilihan barang bekas pakai yang digunakan untuk membuat berbagai jenis diorama baca, Ki Leksam, dan media pendukung lainnya.
“Tidak kalah dengan peserta tantangan lainnya, SD Negeri Ciheuleut 02, yang berbatasan dengan Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut, menampilkan karya kreatifnya menggunakan limbah kertas dan plastik untuk membuat diorama baca. Bahkan peserta didik di sekolah itu, banyak yang berasal dari Kabupaten Garut, karena jarak tempuh dari rumahnya lebih dekat ke Ciheuleut dibandingkan dengan jarak tempuh ke Kadungora.” kata Cucu Munawaroh Tim Monev Leksam.
Dengan dukungan dari semua pihak, semoga Kabupaten Bandung semakin bedas literat dan juara dalam segala hal.(*)
Reporter Aam Amiati
Editor Iman