Rubah Muda dan Singa Tua Oleh Siti Djulaeha, S.Pd
Rubah Muda dan Singa Tua
Penulis: Siti Djulaeha, S.Pd
Pesan moral: kita harus belajar cerdik supaya tidak mudah ditipu oleh orang lain
Seekor rubah lolos dari terkaman singa lapar karena dia berpikir dengan apa yang sudah dia lihat dan dia dengar bukan hanya mendengar rayuan sang singa yang mengiming- imingi sesuatu kepadanya. Padahal sebelumnya sang singa sudah berhasil menjebak binatang lain menjadi mangsanya, yaitu seekor kambing dan seekor anjing.
Biodata penulis:
Penulis adalah pengajar di SDN SUKARASA kecamatan Cileunyi kabupaten Bandung
Di pedalaman hutan di Afrika, hiduplah seekor singa, seekor kambing, seekor anjing dan seekor rubah.
Singa berbadan besar bertaring tajam dan suka memangsa hewan hewan lain yang lemah dan lengah.
Berbeda dengan singa, kambing dan anjing berbadan lebih kecil dari singa, tidak bertaring seperti singa, berusia masih muda dan mudah dibujuk dan diiming imingi sesuatu. Sedangkan rubah memang berbadan tidak sebesar singa, berusia masih muda, tetapi berkarakter tidak mudah ditipu atau cerdik.
Pada suatu hari sang singa tua sedang duduk didepan gua miliknya. Dia sedang sangat lapar. Datanglah seekor kambing.
” Selamat pagi, Tuan Kambing,” kata sang singa. “Selamat datang di rumahku, silahkan masuk dan kita akan bermain bersama.” tambahnya, sambil mengayunkan tangan menunjuk ke pintu gua.
Sang kambing pun masuk dengan pikiran bawa dia akan bersenang senang di dalam dengan banyak mainan. Tidak lama kemudian sang singa tampak keluar gua tetapi sang kambing tidak tampak keluar.
Sang singa kembali duduk di depan pintu gua sambil menunggu mangsa yang lewat.
Beberapa saat kemudian, datanglah seekor anjing.
“Selamat pagi Tuan Anjing,” kata sang singa. “Selamat datang di gua ini, silakan masuk ada banyak makanan dan mainan di dalam, dan Anda boleh bermain bersama saya.” tambahnya.
Anjing tergiur dengan tawaran sang singa, dan dia pun masuk ke dalam gua diikuti sang singa.
Beberapa saat kemudian, sang singa ke luar dari gua, namun sang anjing tidak tampak ke luar.
Sang singa kembali duduk di depan pintu gua. Sambil menunggu binatang lain yang akan dijadikan mangsanya.
Lama dan lama menunggu, sang singa sedikit pegal tidak ada binatang yang lewat juga. Tetapi akhirnya datanglah seekor rubah.
“Selamat pagi, Tuan Rubah,” kata sang singa. “Selamat datang di rumahku, silakan masuk Tuan, di sini banyak makanan dan mainan, kita bisa main bersama.” tambah sang singa sambil menunjuk ke pintu gua.
“Tidak, terima kasih.” kata sang rubah. “Saya sudah lama duduk di sana dan memperhatikan kamu berbicara dengan seekor kambing dan seekor anjing. Saya memperhatikan mereka masuk ke dalam gua bersama Anda, dan saya pun memperhatikan Anda ke luar lagi sedangkan mereka tidak.” tambahnya sambil pergi melenggang meninggalkan sang singa.
Sang singa hanya ternganga dan terdiam mendengar sang rubah yang menolak tawarannya.
Pemkab Bandung Terima Bantuan Mobil Dapur Umum Lapangan dari BNPB
HIBAR -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung mendapatkan bantuan mobil dapur lapangan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat (4/10/2024) maam. Bantuan
Pemdaprov Batasi Ritase Pengiriman Sampah ke TPA Sarimukti
HIBAR -Sekda Jabar Herman Suryatman mengatakan Pemdaprov Jabar selaku pengelola harus membatasi volume pengiriman sampah dari kabupaten kota di Bandung
Viral SMP di Kota Bandung Belum Miliki Gedung, Begini Penjelasan Kadisdik
HIBAR– Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berkomitmen memberikan akses pelayanan pendidikan yang optimal. Termasuk berupaya agar seluruh siswa bisa belajar dengan
KEREN, BULOG BELI GABAH PETANI
KEREN, BULOG BELI GABAH PETANI OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Tidak bisa dipungkiri, sejarah mencatat Bulog adalah “sahabat sejati” petani. Bersama
Muhasabah Diri
Semangat SubuhSabtu, 5 oktober 2024 BismillahirahmanirahimAssalamu’alaikum wrm wbrkt MUHASABAH DIRI Saudaraku,Kadangkala dalam seharian kehidupan kita tak sadar ada tutur kata
SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN
SOLUSI DIVERSIFIKASI PANGAN OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA Benar yang dikatakan Proklamator Bangsa Bung Karno ketika meletakan batu pertama pembangunan.Gedung Fakultas